Gletser Himalaya Runtuh Hingga Hantam Bendungan, 14 Tewas dan 170 Hilang

NTD

Gletser Himalaya pecah pada Minggu (7/2/2021) Longsorannya menghantam bendungan di India. The Times of India melaporkan, insiden itu menyebabkan banjir bandang di distrik Chamoli, negara bagian Uttarakhand, India utara.

Seorang warga setempat, Sanjay Singh Rana, yang tinggal di dataran tinggi kepada Reuters melalui telepon: “(Air) datang dengan sangat cepat, dan tidak ada waktu untuk mengingatkan siapa pun. Saya merasa seolah-olah kita akan dibawa pergi.” 

Ia menuturkan, warga setempat khawatir penghuni sekitar pembangkit listrik tenaga air akan hanyut, begitu juga warga yang mencari kayu bakar atau ternak yang merumput di tepi sungai. Mereka tidak mengetahui secara pasti berapa banyak orang yang hilang.

Gambar yang dibagikan oleh penduduk setempat menunjukkan banjir menyapu sebagian bendungan dan benda-benda lain di sepanjang jalan termasuk peralatan konstruksi. Warga juga mengatakan kepada TV India: “Langit penuh dengan asap dan debu tempat air mengalir. Tanah bergetar seperti gempa bumi.”

Sebelumnya, menurut laporan Reuters, Menteri Utama Uttarakhand, Trivendra Singh Rawat, menunjukkan pada pengarahan di ibukota provinsi Dehradun bahwa, sebanyak 7 jenazah telah ditemukan dan sekitar 125 orang belum ditemukan. Adapun jumlah korban dapat terus meningkat.

Kantor berita AFP mengutip pernyataan polisi bahwa sedikitnya 200 orang hilang. Sedangkan Om Prakash, Kepala Sekretaris Uttarakhand mengatakan, “angka sebenarnya belum dikonfirmasi”, tetapi mungkin ada 100 hingga 150 korban meninggal dunia.

Indo-Tibetan Border Police -ITBP- menemukan sisa-sisa sekitar 9 hingga 10 jenazah di dekat lokasi Perusahaan Tenaga Panas Nasional India (NTPC) setempat. 

Menurut tim penyelamat, banjir menyebabkan Sungai Rishiganga dekat Taman Nasional Naina Devi, sekitar 300 kilometer utara Dehradun, ibu kota Uttarakhand. Dua proyek pembangkit listrik tenaga air hancur, menewaskan sedikitnya 7 orang dan kehilangan 170 pekerja. Berdasarkan situasi saat itu, para pekerja yang hilang tersebut kemungkinan besar tak selamat.

Selain itu, tim penyelamat memfokuskan upaya pencarian dan penyelamatan mereka yang terjebak di terowongan sepanjang 2,5 km di lokasi proyek pembangkit listrik tenaga air Tapovan Vishnugad yang sedang dibangun NTPC 5 km di hilir. Juru bicara ITBP Vivek Pandey mengatakan, diyakini ada 30 hingga 35 pekerja di terowongan.

Satya Pradhan, Direktur Pasukan Tanggap Bencana Nasional India, mengatakan pihaknya mengharapkan operasi pencarian dan penyelamatan yang berkelanjutan dalam 24 hingga 48 jam ke depan.”

Berlokasi dekat dengan Himalaya, Provinsi Uttarakhand rentan terhadap banjir bandang dan tanah longsor. Rekor curah hujan pada Juni 2013 menyebabkan banjir dahsyat dan menewaskan hampir 6.000 jiwa. (hui)