Tom Ozimek
Empat warga AS di negara bagian Oregon dinyatakan positif menderita COVID-19 setelah menerima dosis kedua vaksin. Dean Sidelinger, petugas kesehatan Otoritas Kesehatan Oregon, mengatakan pada briefing (12/2/2021) bahwa ada dua kasus masing-masing di wilayah Yamhill dan Lane.
“Kami mulai menerima laporan dari individu yang diuji positif setelah menerima vaksin COVID-19,” kata Dean Sidelinger, menurut serangkaian tweet dari Otoritas Kesehatan Oregon.
“Ini disebut ‘kasus Breakthrough atau terobosan.’ Orang yang menderita COVID-19 setidaknya 14 hari setelah menyelesaikan seri vaksinasi mereka.”
Dengan kemanjuran vaksin sekitar 95 persen, kasus Breakthrough diharapkan terjadi pada sekitar 5 persen penerima vaksin.
Dean Sidelinger, menurut Otoritas Kesehatan Oregon mengatakan, uji klinis kedua vaksin yang saat ini digunakan termasuk kasus Breakthrough. Dalam kasus tersebut, meski peserta terjangkit COVID, namun vaksin disebut mengurangi keparahan penyakit.
Dean Sidelinger mengatakan, dalam keempat kasus Breakthrough, orang menunjukkan gejala ringan atau benar-benar tanpa gejala.
Dean Sidelinger menambahkan, bahwa ia mengharapkan untuk melihat lebih banyak kasus terobosan dan bahwa “mendapatkan sebanyak mungkin orang Oregon yang divaksinasi tetap menjadi tujuan penting untuk mengakhiri pandemi.” Rata-rata lebih dari 17.000 orang Oregon divaksinasi setiap hari.
Dean Sidelinger juga mengatakan bahwa, kasus COVID-19 dipastikan yang terjadi di Oregon, terlebih dahulu terdeteksi di Inggris Raya, dijuluki B.1.1.7.
“Kami telah menemukan bahwa varian virus yang lebih mudah ditularkan dari Inggris adalah hadir di sini di Oregon. Varian lain mungkin menyusul,” kata Dean Sidelinger.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS, menyatakan pada 14 Februari bahwa ada 1.173 kasus B.1.1.7 yang dipastikan di 40 negara bagian AS.
Dua varian lainnya, yang pertama diidentifikasi di Afrika Selatan (B.1.351) dan lainnya di Brazil (P.1), juga telah menyebabkan beberapa infeksi di sejumlah negara bagian.
Pada 15 Februari, total 17 kasus strain Afrika Selatan telah dipastikan terjadi di California, Illinois, Carolina Utara, Carolina Selatan, Texas, dan Virginia. Hanya tiga kasus varian Brasil dipastikan sejauh ini, di Minnesota dan Oklahoma.
Sementara itu, para penasihat ilmiah pemerintah Inggris yakin varian Inggris cenderung lebih mematikan dari jenis sebelumnya. Dalam sebuah penelitian yang dirilis 12 Februari , para ilmuwan menyatakan bahwa B.1.1.7 “dikaitkan dengan peningkatan risiko rawat inap dan kematian dibandingkan dengan infeksi” dengan jenis asli virus komunis Tiongkok, yang umumnya dikenal sebagai jenis baru Coronavirus. (vv)