Myanmar Mencekam, Suara Tembakan di Malam Hari Terdengar Tiada Henti

Zheng Gusheng

Pemerintah militer Myanmar baru-baru ini menutup jaringan dan mengirimkan kendaraan lapis baja untuk berpatroli. Komunitas internasional mendesak militer untuk menahan diri.  

Pada Selasa (16/2), berbagai video tentara Myanmar yang secara paksa menindas orang-orang mulai menyebar secara online.

Menurut laporan BBC, suara tembakan terdengar di Myitkyina, ibu kota Negara Bagian Kachin di Myanmar utara. Tentara terlihat di jalan-jalan di banyak kota termasuk Yangon.

Video yang dirilis oleh BBC menunjukkan bahwa tembakan terus berlanjut di Myitkyina pada malam hari. Orang-orang berlarian sambil berteriak. Dalam video tersebut juga terdengar semburan suara tembakan seperti kacang. Netizen menduga itu mungkin senjata pemusnah.

Menurut laporan Radio Free Asia, pada (14/2) malam, orang-orang di Myitkyina percaya bahwa militer berusaha memutus aliran listrik, jadi mereka berdemonstrasi di luar pembangkit listrik namun ditembaki oleh militer. 

Seseorang menyampaikan berita di media sosial bahwa tentara melepaskan lebih dari 40 tembakan, yang semuanya merupakan amunisi yang mematikan. Juga diklaim bahwa tentara menembakkan gas air mata.

Ada juga video yang diambil pada siang hari di lokasi yang tidak diketahui, menunjukkan bahwa polisi anti huru hara pertama kali dipaksa mundur oleh pengunjuk rasa. Kemudian polisi menembak secara intensif untuk melakukan serangan balik dan mendapatkan kembali posisi mereka. 

Dalam video tersebut, polisi diduga menggunakan senjata anti huru-hara yang tidak mematikan.

Beberapa netizen Tiongkok menyesalkan bahwa pemerintah militer Myanmar mulai mengikuti jalan lama pembantaian Tiongkok pada 4 Juni. 

Beberapa netizen berkomentar, “Pemerintah militer Myanmar telah didukung oleh pemerintah Tiongkok selama bertahun-tahun.”

Sekitar pukul 01.00 waktu setempat pada Senin (15/2), otoritas Myanmar mulai memutuskan sambungan Internet secara nasional. Uni Eropa, Inggris, Kanada dan 13 kedutaan lainnya di Myanmar mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan militer dan polisi Myanmar untuk tidak melakukan kekerasan terhadap demonstran dan warga sipil. (hui)

Keterangan : Gambar menunjukkan bahwa pada 3 Februari 2021, tentara memasuki Myitkyina, Negara Bagian Kachin dengan kendaraan lapis baja militer, dan tentara naik kendaraan lapis baja militer. (STR / AFP melalui Getty Images)