Kisah Pelarian Wanita Korea Utara yang Kini Mencalonkan Diri Sebagai Anggota Dewan Bury, Greater Manchester, Inggris

oleh Bi Xinci dan Shang Jing

Seorang pelarian Wanita Korea Utara yang Kini Mencalonkan Diri Sebagai Anggota Dewan Bury, Greater Manchester, Inggris. Ia sempat mengalami pahitnya kehidupan di Korut. 

Park Jihyun adalah seorang wanita warga biasa yang 2 kali melarikan diri dari Korea Utara. Ia saat ini tinggal di Inggris. Pada bulan Mei tahun ini, wanita pembelot berusia 52 tahun ini akan mewakili Partai Konservatif dalam pemilihan dewan lokal di Inggris. Mari kita dengarkan pengalaman hidupnya.

Park Jihyun : “Saya adalah anggota dan mewakili Partai Konservatif, (untuk berpartisipasi) dalam pemilihan lokal tahun ini”.

Lahir di Korea Utara, Park Jihyun saat ini tinggal di Great Manchester, Inggris.

Pada Mei mendatang, ia akan mewakili Partai Konservatif dan mencalonkan diri sebagai anggota Dewan kota Bury.

Hal yang membedakan Park Jihyun dengan kandidat lainnya adalah ia adalah wanita yang 2 kali melarikan diri dari Korea Utara.

Setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990-an, Partai Komunis Korea Utara secara bertahap menghentikan pasokan makanan kepada rakyat, sehingga banyak warga sipil terpaksa mengungsi ke wilayah Tiongkok untuk menghindari kelaparan.

Park Jihyun berkata : “Pada Februari 1998, saya lari dari Korea Utara bersama adik laki bungsu dengan meninggalkan ayah di rumah”.

Park Jihyun yang tiba di Tiongkok, kemudian dijual ke keluarga petani setempat dan dipaksa menikah dan melahirkan anak.

Pada tahun 2004, polisi komunis Tiongkok menangkap Park Jihyun dan mengirimnya kembali ke Korea Utara, karena itu ia terpaksa berpisah dengan anaknya.

“Lima tahun setelah berada di Tiongkok, saya ditangkap polisi komunis Tiongkok dan dipisahkan dengan anak saya untuk dikirim kembali ke Korea Utara”, kata Park Jihyun.

Park Jihyun dikirim ke kamp kerja paksa Korea Utara dan kemudian dibebaskan karena kondisi kesehatannya menurun drastis. Pada tahun 2005, ia kembali melarikan diri dari Korea Utara menuju Mongolia.

“Saya kembali melarikan diri dari Korea Utara dan tiba di Tiongkok melalui jaringan penyelundupan manusia. Saya tidak punya uang dan kondisi (fisik) saya sangat buruk. Satu-satunya keputusan saya adalah saya harus melarikan diri dari negara itu (Korut)”, kata Park Jihyun.

Pada tahun 2008, dengan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Park Jihyun dan keluarganya tiba di Inggris.

Park Jihyun terus bekerja di lembaga hak asasi manusia untuk membantu lebih banyak pembelot warga Korea Utara menetap di Inggris.

Tahun ini, ia memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan kota Bury sebagai balas budi terhadap pemerintah daerah tersebut yang telah banyak membantunya.

Reporter bertanya : “Apakah Anda pikir Anda akan memenangkan pemilihan ini ?”

Park Jihyun mengatakan : “Tentu saja, saya sangat percaya diri karena saya telah 2 kali mengalahkan iblis totaliter”.

Meskipun kebijakan pengungsi yang dicanangkan Partai Konservatif kurang populer, namun Park Jihyun tetap mengatakan bahwa dirinya setuju dengan konsep tradisional Partai Konservatif tentang menghargai keluarga dan kebebasan.

“Inggris juga mengajarkan saya apa itu kebebasan dan apa itu hak asasi manusia”, katanya.

Park Jihyun juga mengatakan bahwa, terlepas dari apakah dirinya terpilih atau tidak, ia akan terus membantu para pembelot Korea Utara dan penduduk setempat. (sin)

Keterangan Foto : Park Jihyun, wanita asal Korea Utara yang mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Bury, Great Manchester. (foto BBC)