Chen Ting
Mengingat pelanggaran hak asasi manusia secara besar-besaran terhadap etnis minoritas di Xinjiang oleh Komunis Tiongkok, Uni Eropa, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat baru-baru ini mengumumkan sanksi terhadap pejabat yang bertanggung jawab atas tragedi tersebut.
Segera setelah itu, akun Weibo Komunis Tiongkok “Pusat CYL” secara intensif menerbitkan pernyataan tentang merek fesyen Swedia H&M pada Oktober 2020 merilis bahwa kapas Xinjiang tidak boleh lagi digunakan.
Media resmi utama Komunis Tiongkok meluncurkan serangan penuh dan menyerukan boikot nasional kepada Perusahaan e-commerce besar untuk disingkirkan dari rak perbelanjaan. Artis Song Qian dan Huang Xuan juga mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan, mereka tidak bekerja sama dengan H&M.
Media resmi Komunis TIongkok”Global Times” selanjutnya menyebutkan, selain H&M, perusahaan seperti Nike dan UNIQLO, yang merupakan mitra dari organisasi nirlaba internasional “BCI” juga menolak untuk menggunakan kapas Xinjiang.
Pernyataan NIKE tahun lalu mulai beredar di Internet di Tiongkok, yang menyatakan bahwa Nike “prihatin” tentang laporan kerja paksa di Xinjiang. Perusahaan itu juga akan berhenti menggunakan tekstil dan benang Xinjiang. Pernyataan ini sempat diserang keras oleh netizen Tiongkok, dan istilah “Nike” pun menjadi pencarian nomor satu di Weibo pada Rabu (24/3/2021) .
Nike mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Kami prihatin dengan laporan kerja paksa di Daerah Otonomi Xinjiang Uygur.”
Pernyataan itu juga menegaskan : “Nike tidak mengambil produk dari Daerah Otonomi Xinjiang Uygur. Kami telah mengkonfirmasi dengan pemasok kontrak kami, bahwa mereka tidak menggunakan tekstil atau benang dari wilayah tersebut.”
Pada Kamis (25/3) pagi, China Leroy Entertainment mengeluarkan pernyataan melalui Weibo resminya bahwa artis Wang Yibo telah memutuskan semua kerjasama dengan merek NIKE.
Selanjutnya, akun Weibo artis Tan Songyun Studio juga mengumumkan bahwa Tan Songyun akan menghentikan semua kerjasama dengan NIKE.
Nike memiliki perjanjian pengadaan kapas melalui organisasi nirlaba internasional “Better Cotton Development Association” (BCI). Mitra BCI yang ada juga termasuk Adidas Group, Uniqlo, GU, ZARA, Gap, MUJI, IKEA dan sekitar lebih dari 200 merek.
Berkantor pusat di Jenewa, Swiss, BCI adalah organisasi keanggotaan internasional nirlaba. Saat ini merupakan proyek pengembangan kapas terbesar di dunia. BCI menyatakan bahwa proyek tersebut telah menyediakan pertanian berkelanjutan bagi 2,3 juta petani kapas di 23 negara.
Menurut pernyataan resmi BCI, penggunaan kapas Xinjiang akan dihentikan mulai Oktober 2020. Pasalnya, ada kerja paksa dan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah tersebut.
Merek olahraga Tiongkok”Anta”, yang juga merupakan anggota BCI, segera mengumumkan pengunduran dirinya dari BCI setelah H&M diboikot, dan menekankan bahwa mereka akan terus membeli kapas Xinjiang. (hui)
Keterangan Foto : Seorang pria menggunakan komputer di sebuah kafe internet di Beijing, Tiongkok, pada 1 Juni 2017. (Greg Baker / AFP / Getty Images)