Luo Ya/Shang Yan – China Forbidden News NTD
Pemindai kode QR kesehatan di Tiongkok dilakukan saat orang-orang masuk dan keluar dari komunitas. Bahkan, pemindai kode dilakukan di kereta bawah tanah atau bus hingga memasuki supermarket.
Selama epidemi, kode kesehatan tidak kalah pentingnya dengan uang. Tanpa kode kesehatan, orang-orang tidak bisa pergi kemana-mana. Kode kesehatan yang dikembangkan oleh berbagai provinsi dan kota sangat beragam.
Pada (23/3), pejabat Komisi Kesehatan dan Kesehatan Komunis Tiongkok mengatakan bahwa, pemerintah dengan gencar mempromosikan kode QR kesehatan “satu sandi.”
Mao Qun’an, Direktur Departemen Perencanaan Komisi Kesehatan Nasional berkata : “Pada prinsipnya, sebuah provinsi, daerah otonom, atau kota hanya memiliki satu kode kesehatan untuk keseluruhan. Saat ini, negara pada dasarnya telah mencapai penggunaan satu kode kesehatan.”
Ini juga berarti bahwa kode kesehatan membawa lebih banyak privasi pribadi.
Mao Qun’an mengatakan : “Melalui perangkat teknis, informasi seperti pengujian asam nukleat, vaksinasi, dan apakah Anda pernah ke daerah berisiko menengah hingga tinggi, secara otomatis diintegrasikan ke dalam kode kesehatan, tanpa perlu diisi sendiri. “
Saat ini, hanya 3,56% orang di Tiongkok yang telah divaksinasi terhadap virus Komunis Tiongkok. Jumlahnya jauh lebih rendah daripada negara lain di dunia. Banyak orang yang enggan memvaksinasi vaksin yang diproduksi di dalam negeri. Namun demikian, kini catatan vaksinasi otomatis ditambahkan ke dalam kode kesehatan sehingga menimbulkan keraguan.
Hua Po, pengamat politik terkini di Beijing mengatakan : “Jika Anda tidak divaksin, tidak menerima pengujian asam nukleat, dan semua data itu dikumpulkan ke dalam kode kesehatan. Jika kode kesehatan disempurnakan, mungkin akan sangat merepotkan dan terdiskriminasi di mana saja Anda pergi. Misalnya. Anda pergi ke supermarket. Dulu Anda masuk dengan bebas, tetapi sekarang beberapa tempat mungkin tidak mengizinkan Anda pergi, seperti taman. Mengapa Anda tidak divaksinasi? Mengapa Anda tidak menerima tes asam nukleat ? Ini dapat menyebabkan konflik skala besar. “
Mengapa orang-orang daratan Tiongkok enggan mendapatkan vaksin? Ini juga memusingkan pihak berwenang.
Seorang pensiunan kader veteran berkata : “Saya takut setelah divaksinasi, akan berdampak buruk, atau menjadi cacat, atau mati dalam beberapa hari. Saya takut akan efek samping, jadi saya tidak berani divaksinasi. Rakyat biasa memiliki kekhawatiran ini, dan Saya sendiri memiliki kekhawatiran ini. “
Pakar Komisi Kesehatan Nasional, Zhong Nanshan sebelumnya mengungkapkan bahwa, pihak berwenang berharap dapat mencapai target tingkat vaksinasi 40% pada akhir Juni. Akan tetapi, pakar lainnya Zhang Wenhong berpendapat itu akan sulit dicapai. Saat ini, industri Tiongkok seperti lingkungan rumah sakit, logistik rantai dingin, atau tenaga kerja ekspatriat, sudah banyak yang divaksinasi dengan vaksin dalam negeri.
Hua Po mengatakan : “Beberapa atasan mengaku bahwa mereka terpaksa harus divaksinasi. Tujuannya, demi menyelesaikan pekerjaan mereka. Termasuk, beberapa orang mengaku terpaksa ikut vaksinasi. Walaupun keamanan vaksin telah dipelajari dalam waktu yang singkat, dan performa keamanannya menjadi perhatian. Ada orang-orang yang masih menunggu. Beberapa orang juga tidak ingin mengambil risiko, dan tidak ingin menjadi kelinci percobaan. “
Hong Kong mulai memvaksinasi vaksin Tiongkok Kexing belum lama ini. Sejauh ini dilaporkan 7 kasus kematian. Dalam beberapa hari terakhir, jumlah orang yang dikirim ke rumah sakit setelah vaksinasi meningkat dua digit. Sebaliknya, Komunis Tiongkok mengklaim telah memvaksinasi 70 juta orang dengan vaksin domestik. Akan tetapi, efek samping yang serius bahkan belum dilaporkan.
Hua Po menyindir rakyat Tiongkok di dalam negeri tidak bisa mengetahui soal efek samping yang dilaporkan. Diklaim, tidak ada hal negatif tentang vaksin tersebut. Akan tetapi pemerintah sudah mengatakan bahwa, beberapa dari orang-orang yang memiliki penyakit bawaan dan alergi, maka mereka tidak cocok untuk vaksinasi. Tapi masalahnya adalah, ketika orang memiliki riwayat alergi, lalu orang itu diminta pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan surat keterangan.
Pada 23 Maret, ada cuitan di medsos daratan Tiongkok yang berbunyi bahwa, “Orang-orang lokal yang meninggal dunia setelah divaksin, kini tidak dapat diungkapkan.”
Ada netizen yang juga menulis dengan berbunyi: “Keluarganya mengatakan kepada dirinya bahwa seorang kerabatnya meninggal dunia setelah divaksin, dan rumah sakit mengatakan bahwa dia mengalami serangan jantung. Ada juga orang-orang yang meminta agar “Kader-kader pemimpin untuk divaksin terlebih dahulu!”
Sementara itu, para lansia yang tidak memiliki kode kesehatan tidak dapat naik subway. Ada beberapa lansia terpaksa berjalan kaki dari Anhui ke Zhejiang. Pada saat-saat awal penerapan kode kesehatan, kejadian ini terus bermunculan di daratan Tiongkok.
Pada langkah selanjutnya, jika ada orang belum divaksinasi, maka juga akan ditambahkan dalam kode kesehatan. Hingga kini, masih dilihat apakah berdampak terhadap keseharian rakyat Tiongkok. Ditambah lagi, muncul pertanyaan apakah mampu meningkatkan partisipasi vaksinasi orang-orang di Tiongkok. (hui)
Video Rekomendasi :