Rita Li
Seorang Host The Epoch Times Hong Kong, baru-baru ini diancam oleh polisi di Tiongkok Daratan yang mengiriminya pesan: hentikan program-program siaran, atau menghadapi penangkapan di bawah Undang-Undang keamanan nasional yang baru
Rachel Wong adalah host The Epoch Times biro Hong Kong biro berbahasa Mandarin pada acara bincang-bincang berbahasa Kanton “Shi Shan Outlook” dan “Apa yang Salah.”
Rachel Wong mengatakan bahwa ia yakin ia menjadi sasaran rezim komunis Tiongkok karena memaparkan kejahatan panen organ secara paksa dalam sebuah program baru-baru ini.
Rachel Wong, pembawa acara harian di YouTube yang meliput topik-topik yang berkaitan dengan rezim komunis Tiongkok, melaporkan bukti adanya panen organ secara paksa dari para tahanan hati nurani di Tiongkok pada sebuah program 12 Maret 2021. Empat hari kemudian, keluarga teman yang tinggal di Tiongkok Daratan dihubungi oleh pihak berwenang setempat.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan NTDTV yang berafiliasi dengan The Epoch Times, Rachel Wong mengatakan, ia menerima sebuah pesan dari seorang kerabat pada 16 Maret, yang memberitahunya sebuah keluarga temannya dipanggil untuk diinterogasi oleh petugas keamanan masyarakat di kampung halaman Rachel Wong di Tiongkok Daratan.
Polisi mengancam temannya itu untuk memberitahukan kepada Rachel Wong “untuk tidak melakukan program-program [Epoch Times] lagi” di bawah iklim politik saat ini.
Mereka juga berkata, “Jika Undang-Undang Keamanan Nasional digunakan untuk melawan staf media dan menargetkan mereka di masa depan, jika orang tuanya tidak memiliki seorang putri, maka akan sangat menyedihkan, bukan?” menurut Rachel Wong.
Tahun lalu, Partai Komunis Tiongkok memberlakukan UU keamanan nasional yang kejam di Hong Kong, yang menghukum apa yang dianggap Beijing sebagai pemisahan diri, subversi, terorisme, dan kolusi dengan kekuatan asing dengan maksimal hukuman penjara seumur hidup.
Sejak berlaku Juli lalu, Partai Komunis Tiongkok telah menggunakan hukum dulu untuk secara drastis membatasi kebebasan di Hong Kong, menangkap dan menuntut puluhan tokoh pro-demokrasi karena diduga melanggar undang-undang.
Banyak yang khawatir undang-undang keamanan nasional akan semakin membatasi kebebasan pers di Hong Kong. Dengan banyak media Hong Kong yang mengadopsi sikap pro-Beijing, The Epoch Times adalah salah satu dari sedikit outlet media setempat yang meliput penyalahgunaan oleh Partai Komunis Tiongkok di Tiongkok, Hong Kong dan luar negeri.
Panen Organ
Rachel Wong mencurigai tekanan baru-baru ini adalah hasil sebuah program yang ia selenggarakan dua minggu lalu, mengungkap praktik Partai Komunis Tiongkok membunuh praktisi Falun Gong yang dipenjara untuk organ mereka.
“Ini adalah episode paling mendalam yang mengungkap [kejahatan] Partai Komunis Tiongkok sejak saya mulai bekerja di media,” katanya.
Selama program berlangsung, Rachel Wong memainkan dua rekaman audio, termasuk rekaman keterangan dari seorang petugas polisi yang sedang bertugas di TKP operasi panen organ di Provinsi Liaoning.
Yang lainnya adalah mantan Menteri Perdagangan Bo Xilai, yang mengakui mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok Jiang Zemin, telah mengeluarkan perintah untuk membunuh praktisi Falun Gong dan menjual organ tubuh mereka untuk mendapatkan keuntungan.
Bukti lisan terakhir direkam dari sebuah panggilan telepon ke Hotel Atlantic Kempinski Hamburg, tempat Bo Xilai tinggal selama kunjungan ke Hamburg, Jerman, menemani Perdana Menteri Wen Jiabao pada September 2006.
Transkrip-transkrip diterbitkan secara online oleh World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong (WOIPFG) atau Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan terhadap Falun Gong, sebuah kelompok pembelaan yang berbasis di Amerika Serikat, pada tahun 2016.
Pada tahun 2019, sebuah pengadilan rakyat independen didirikan, setelah penyelidikan selama setahun, bahwa Partai Komunis Tiongkok sedang memanen organ-organ para tahanan hati nurani — terutama praktisi Falun Gong — dalam sebuah “skala signifikan.”
Para praktisi Falun Gong, sebuah latihan spiritual, telah dilakukan secara brutal dianiaya oleh rezim Tiongkok selama lebih dari dua dekade. Jutaan praktisi Falun Gong telah dipenjara, dan ratusan ribu praktisi Falun Gong disiksa, menurut Pusat Informasi Falun Dafa.
Ini adalah yang ketiga kalinya Rachel Wong menerima sebuah pesan berisi ancaman dari para pjabat keamanan masyarakat Tiongkok.
Namun, Rachel menekankan bahwa ia tidak akan takut. “Yang paling ditakuti Partai Komunis Tiongkok jika menyangkut skandalnya, seperti genosida, pemusnahan massal, dan panen organ hidup-hidup, jika anda menyembunyikannya, atau jika anda mematikan suara atau mundur selangkah, itu sebenarnya jauh lebih berbahaya,” kata Rachel Wong.
Rachel Wong memiliki sebuah pesan untuk Partai Komunis Tiongkok : “Setiap ancaman atau tindakan yang mereka lakukan terhadap dirinya di masa depan, ia akan mempublikasikannya. Ia akan mengadakan program live setiap hari.” (Vv)