Ke Tingting – NTDTV.com
Pemerintah militer Myanmar (27/3) menindas dengan kejam lebih dari 100 warga sipil. Amerika Serikat mengumumkan sanksi dan menghentikan semua perdagangan dengan Myanmar dengan segera.
Banyak pengungsi Myanmar melarikan diri ke Thailand untuk menghindari serangan udara militer, tetapi pada Senin (29/3), sekitar 2.000 pengungsi dikirim kembali ke Myanmar oleh otoritas Thailand.
Perwakilan Dagang Amerika Serikat, Katherine Tai mengumumkan di Twitter pada 29 Maret bahwa Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) akan menangguhkan semua perdagangan antara Amerika Serikat dan Myanmar berdasarkan Perjanjian Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi (TIFA) 2013.
“Kami mendukung upaya rakyat Myanmar untuk memulihkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis, yang merupakan dasar dari pertumbuhan dan reformasi ekonomi Myanmar,” kata Katherine Tai.
Sejak kudeta di Myanmar pada 1 Februari, lebih dari 400 orang tewas dalam tindak kekerasan itu.
Kelompok hak asasi manusia di New York juga mengadakan aksi unjuk rasa dan pawai pada Sabtu (27/3/2021), menyerukan masyarakat internasional untuk memperhatikan situasi saat ini di Myanmar. (hui)
Video Rekomendasi :