oleh Li Zhaoxi
Ketua Komite Intelijen DPR Amerika Serikat dari Partai Republik, Perwakilan Amerika Serikat untuk distrik kongres ke-22 California, Devin G. Nunes pada Minggu (18/4/2021),dalam wawancara dengan media mengkritik kebijakan luar negeri pemerintah Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Selain itu ia juga menyebutkan bahwa salah satu target utama komunis Tiongkok saat ini adalah membuat nilai dolar Amerika Serikat terdepresiasi.
Dalam acara TV ‘Sunday Morning Future’ di Fox News channel pada hari Minggu 18 April Nunez mengatakan, dirinya tidak ragu bahwa kebijakan luar negeri Biden itu seperti “gunturnya besar hujannya kecil”.
“Mengingat bagaimana pemerintah komunis Tiongkok menerapkan politik dalam negeri, saya yakin mereka memahami hal ini,” kata Nunez.
“Yah, tampaknya pemerintahan Biden ingin menerapkan kebijakan seperti itu, ia melakukan yang berbeda dengan apa yang sering dikatakan oleh mantan Presiden Ronald Reagan, yakni mencari perdamaian melalui kekuatan aktual. Saya pikir kebijakan Biden adalah “gunturnya besar hujannya kecil,” tambah Nunez.
“Jadi, Anda bertanya, apa yang diinginkan oleh komunis Tiongkok? Hal yang paling menarik minat mereka adalah, saat ini Amerika Serikat adalah mata uang cadangan dunia. Rezim komunis Tiongkok pun ingin memiliki hal ini, meskipun mereka juga manipulator mata uang,” tegas Nunez.
Nunes kemudian melanjutkan penjelasannya, mengatakan bahwa yang komunis Tiongkok ingin lakukan adalah menggantikan kedudukan mata uang Amerika Serikat, sehingga orang di dunia tidak lagi mempercayai mata uang Amerika Serikat. Dengan demikian maka Komunis Tiongkok mendapatkan keuntungan yang sangat besar.
“Jadi apa yang dilakukan pemerintahan Biden tidak nyata, tidak benar-benar bersifat global. Itu juga tergantung pada seberapa banyak mereka meminjam di sini, di Washington, dan kami sedang mencetak uang di Washington,” kata Nunes.
Menurut Nunez, oleh karena itu orang-orang komunis Tiongkok menganggap remeh Biden, karena mereka tahu benar tentang bagaimana melakukan propaganda.
Nunes mengatakan, ”Komunis Tiongkok memahami Gedung Putih dan Partai Demokrat – Demokrat yang sosialisme. Setiap bangun pagi kerjaan mereka hanya mengarang cerita. Sembilan puluh lima persen konten cerita negara ini adalah tentang sayap kiri. Mereka membangun narasi ini. Kemudian, tentu saja, disaring melalui media sosial. Jadi, bagaimana proses ini bekerja, orang Tiongkok-lah yang paling paham.”
Nunes mengungkapkan mentalitas pemerintah komunis Tiongkok, ia menunjukkan bahwa mereka meremehkan pemerintahan Biden karena mereka tidak peduli dengan narasi di sini di Amerika Serikat. Perhatian mereka adalah bagaimana membiarkan dolar Amerika Serikat terdepresiasi nilainya, dan yang mereka pelajari setiap hari adalah masalah ini. Sementara itu orang-orang Partai Demokrat sosialis membantu mereka setiap hari.。
Setelah merebaknya virus komunis Tiongkok atau COVID-19, pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan dolar Amerika Serikat dalam jumlah besar.
The Fed menciptakan lebih banyak dana daripada jumlah semua biaya perang di Amerika Serikat, dan uang yang diterbitkan pada tahun 2020 saja menyumbang hampir seperlima dari total suplai uang Amerika Serikat.
Beberapa hari yang lalu, Ron Wyden, Ketua Komite Keuangan Senat dari Partai Demokrat bersama 21 orang senator Demokrat mengirim surat kepada Biden, berharap dia akan terus mengeluarkan pembayaran stimulus putaran keempat.
Surat tersebut meminta lebih banyak pembayaran langsung yang teratur, bertarget, otomatis dan stabil bagi warga Amerika Serikat. Namun, data minggu ini menunjukkan bahwa tingkat inflasi harga konsumen tahunan di Amerika Serikat telah melonjak menjadi 2,6%, mencapai level tertinggi dalam dua tahun terakhir. (sin)
Video Rekomendasi :