NTDTV.com
Tabung oksigen meledak pada (24/4/2021) malam di sebuah rumah sakit yang mengkhususkan diri dalam perawatan pasien dengan penyakit virus COVID-19. Sedikitnya 27 orang tewas dan 46 lainnya luka-luka.
Rumah Sakit Ibn al-Khatib di daerah Jembatan Diyala Baghdad digunakan oleh pemerintah untuk merawat pasien yang terinfeksi COVID-19 atau virus Komunis Tiongkok.
Mayor Jenderal Kadhim Bohan, kepala Departemen Pertahanan Sipil Irak, mengatakan bahwa api mulai dari lantai unit perawatan intensif untuk pasien yang sakit kritis. Sebanyak 90 orang dari 120 orang di rumah sakit berhasil diselamatkan. Apinya padam, tetapi 27 orang masih terkubur di dalam kobaran api.
فيديو متداول يبين اللحظات الأولى لفاجعة مستشفى ابن الخطيب ورئيس الوزراء يأمر بالتحقيق مع مدير المستشفى ومدير الأمن والمسؤولين عن الصيانة#قناة_الفلوجة pic.twitter.com/jJxMQTSDOD
— قناة الفلوجة (@fallujahtv) April 24, 2021
Para saksi mengambil gambar dari tempat kejadian setelah kejadian. Orang-orang melarikan diri dari rumah sakit dengan panik. Sedangkan petugas damkar berjibaku memadamkan si jago merah.
Seorang jurnalis foto Reuters mengatakan bahwa, banyak ambulans bergegas ke rumah sakit pemadam kebakaran untuk membawa korban luka. Sumber medis mengatakan, pasien yang tidak terluka dalam kebakaran juga dievakuasi.
وسائل إعلام عراقية: 3 وفيات و11 حالة اختناق جراء الحريق الذي اندلع بـ #مستشفى_ابن_الخطيب في منطقة #جسر_ديالى ببغداد #أخبار_الآن pic.twitter.com/Rmp0VQTKxo
— Akhbar | أخبار الآن (@akhbar) April 24, 2021
Selama beberapa dekade, sistem medis Irak hancur akibat sanksi dan perang. Kini situasinya menjadi lebih parah selama epidemi.
Kementerian Kesehatan Irak menyatakan pada 25 April, bahwa total 1.025.288 pasien dipastikan terinfeksi COVID-19 di negara itu. Sebanyak 15.217 orang meninggal dunia karena infeksi tersebut. (hui)