Fasilitas Medis Runtuh, Terungkap Keluarga di India Melempar Jenazah Korban Covid 19 ke Sungai

NTDTV.com

Epidemi virus Komunis Tiongkok atau Covid 19 di India semakin parah dan fasilitas perawatan medisnya runtuh. Dilaporkan bahwa sejumlah besar mayat mengambang di sungai. Baru-baru ini, beberapa orang menyaksikan jenazah itu dibuang ke sungai oleh anggota keluargnya. Belakangan dipastikan bahwa yang meninggal dunia adalah pasien COVID-19. 

Hal itu memicu perbincangan yang hangat di kalangan netizen di internet. Pemerintah daerah akan menggugat keluarga mendiang dan memperkuat patroli sungai.

Menurut laporan media asing yang komprehensif, insiden itu terjadi di Distrik Balrampur, Uttar Pradesh. Laporan menyebutkan, terlihat bahwa seorang pengemudi yang sedang melintasi jembatan melihat seorang pria yang mengenakan pakaian pelindung dan seorang berbaju hitam, yang hendak melempar mayat ke Sungai Rapti. Terlihat mereka mencoba mengeluarkan mayat dari kantong mayat. 

Laporan tersebut menunjukkan bahwa jenazah adalah orang yang terinfeksi virus Komunis Tiongkok. Dia dirawat di rumah sakit untuk perawatan pada tanggal 5 Mei lalu, tetapi sayangnya meninggal tiga hari kemudian. Rumah sakit mengembalikan jenazah ke kerabatnya.

Kepala petugas medis Distrik Barrampur menyatakan bahwa pihak berwenang akan mengajukan gugatan terhadap kerabatnya itu  karena membuang jenazah ke sungai.

Selama puncak epidemi baru-baru ini di India, terdapat lebih dari 400.000 kasus baru setiap hari. Menurut statistik dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan India pada 29 Mei lalu, jumlah kasus baru dalam 24 jam terakhir adalah 173.790 kasus. Itu merupakan  angka terendah dalam 45 hari. Namun karena kurangnya pasokan medis di berbagai tempat, dalam keadaan tersebut, jumlah kematian belum turun, dan 3.617 kasus kematian baru telah ditambahkan.

Gelombang infeksi virus Komunis Tiongkok ini tidak hanya memenuhi rumah sakit di India, tetapi juga menyebabkan kekurangan oksigen dan obat-obatan utama. 

Krematorium dan tempat pemakaman juga kelabakan. Muncul antrian panjang yang mengerikan dan tumpukan mayat dalam antrean panjang. Pada saat yang sama, masyarakat juga menemukan mayat-mayat yang diduga terinfeksi penyakit tersebut, terapung di Sungai Gangga, atau dikuburkan di kuburan dengan kedalaman yang dangkal. (hui)