ETIndonesia- Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Didik J. Rachbini menyoroti anggaran proyek alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari Kementerian Pertahanan sebesar 124.995.000.000 dolar AS atau Rp1.788.228.482.251.470 (1,7 kuadriliun).
Anggaran besar tersebut dinilai sudah berada di luar kepantasan apalagi kini sedang dilanda Pandemi yang menghantam segala macam lini perekonomian yang berdampak pada kesejahteraan rakyat.
“Momentumnya salah karena sedang krisis Covid-19, tidak layak karena APBN sekarat dan syarat utang dan tidak masuk di akal sehat,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima wartawan pada Rabu (3/6/2021).
Rektor Universitas Paramadina itu mengungkapkan tentang melonjaknya tingkat kemiskinan akibat Covid-19 dikarenakan sistem produksi runtuh. Akibatnya, pengangguran terbuka meningkat dari lima persen menjadi sekitar delapan persen.
Ia mengungkapkan tentang warga yang bekerja penuh juga mengalami penurunan. Porsentasenya dari 71 persen, kini menjadi 64 persen. Sehingga sisanya menjadi penganggur terbuka dan terselubung.
Menurut Didik, keadaan seperti ini tidak pantas anggaran yang besar tersebut diajukan dalam jumlah yang sangat besar. Pasalnya, menguras anggaran sosial, pendidikan, kesehatan, daerah dan sebagainya.
Namun demikian, ketika tetap disetujui oleh anggota DPR meskipun sudah terlihat secara kongkrit atas kondisi perekonomian saat ini, maka mereka dikhawatirkan tidak tahu diri.
“Jika anggaran ini disetujui Komisi I, maka wakil rakyat pun tidak tahu diri dan kurang mengukur kepantasan dengan kondisi prihatin pada saat ini,” ujar Didik. (Gatra/asr)