oleh Chang Chun
Inter-Parliamentary Alliance on China (IPAC) pada (7/6/2021),mengeluarkan pernyataan yang menyerukan kepada para pemimpin semua negara untuk menolak menghadiri Olimpiade Musim Dingin Beijing, agar tidak membenarkan penindasan yang dilakukan pemerintah komunis Tiongkok selama ini. Selain itu juga mengimbau mitra bisnis Olimpiade Musim Dingin Beijing untuk mempertimbangkan penarikan diri dari mensponsori atau mendukung terlaksananya acara itu.
Disebutkan dalam pernyataan itu : Kekhawatiran kami tentang pelecehan terhadap warga Uighur, etnis dan warga beragama di daratan Tiongkok tidak dapat ditawarkan dengan alasan politik, karena hak asasi manusia adalah dasar dari kerja sama internasional seperti juga Olimpiade.
Menurut data IPAC, parlemen 10 negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Jerman, Italia, Republik Ceko, Swiss, Swedia, Denmark, dan Lithuania, serta Parlemen Eropa, telah menindaklanjuti pemboikotan Olimpiade Musim Dingin Beijing.
Zhang Jian, seorang peneliti urusan Tiongkok di Amerika Serikat mengatakan bahwa, ketika Beijing menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas tahun 2008, boikot internasional yang kuat sudah mengemuka.
Zhang Jian mengatakan : “Pendukung pada saat itu beranggapan bahwa acara olahraga yang menarik perhatian banyak orang di dunia, dapat mengubah status quo hak asasi manusia di Tiongkok dan membuat komunis Tiongkok menaruh lebih banyak pertimbangan. Ketika mereka mempertontonkan kemampuan dan kekuatannya di panggung internasional, itu pasti akan berpengaruh positif terhadap hak asasi manusia”.
Tetapi, 13 tahun telah berlalu, harapan dunia terhadap pemerintah komunis Tiongkok telah dibuat hancur.
“13 tahun kemudian, kini tahun 2021, negara dan rakyat yang berada di bawah pemerintahan Partai Komunis Tiongkok tetap berada dalam kesulitan, hidup dalam situasi ketakutan dan penderitaan yang ekstrem. Ketika hal ini membayangi jiwa dan pikiran setiap orang, upaya memboikot Olimpiade Musim Dingin akan menjadi dorongan setiap orang yang mendambakan kebebasan, keadilan dan perdamaian”, kata Zhang Jian.
Olimpiade Musim Dingin Beijing awalnya dijadwalkan dibuka pada 4 Februari 2022. Pada 3 Februari tahun ini, koalisi internasional yang terdiri dari 180 lebih kelompok hak asasi manusia di seluruh dunia, mengeluarkan surat bersama yang menyerukan kepada para pemimpin semua negara untuk memboikot Olimpiade Musim Dingin Beijing. Tujuannya, demi memastikan bahwa komunis Tiongkok tidak menggunakan Olimpiade Musim Dingin untuk mendorong pelanggaran hak asasi manusia.
Anggota Partai Republik dari Kongres AS Michael McCaul, John Katko, Tim Scott dan lainnya juga mengusulkan penerbitan rancangan undang-undang untuk memboikot Olimpiade Musim Dingin Beijing.
Anggota Kongres Amerika Serikat dari Partai Republik Florida, Michael Waltz pada 15 Februari mengeluarkan resolusi untuk mendesak Amerika Serikat memboikot Olimpiade Musim Dingin Beijing.
Resolusi juga mencantumkan berbagai tindak kejahatan yang dilakukan pemerintah komunis Tiongkok, termasuk genosida terhadap warga Uighur di Xinjiang, merusak hak-hak demokrasi Hongkong, mengendalikan kegiatan keagamaan domestik, menyembunyikan fakta tentang epidemi dan lainnya.
Zhang Jian mengatakan : “Seperti yang kita ketahui, semangat Olimpiade adalah persatuan, persahabatan, dan perdamaian. Namun sejak Partai Komunis Tiongkok didirikan, tidak pernah memiliki semangat tersebut. Oleh karena itu, melangsungkan kegiatan olahraga Olimpiade di daratan Tiongkok yang komunis merupakan penghinaan besar bagi peradaban, perdamaian, dan kebebasan manusia”.
Zhang Jian juga menyinggung soal kesalahan besar yang dibuat Komite Olimpiade dan negara-negara Barat di masa itu, yakni berfantasi ala cerita dalam dongeng dengan harapan pemerintah komunis Tiongkok akan melakukan perubahan.
“Pemerintah komunis Tiongkok memanfaatkan perbuatan jahat untuk melawan kebaikan Anda. Semestinya para pemimpin Barat sekarang semakin sadar dan memahami secara menyeluruh apa yang ingin dilakukan rezim Beijing. Mereka menggunakan Komite Olimpiade untuk menyebarkan pengaruh merah ke seluruh dunia. Inilah tujuan mereka”, kata Zhang Jian.
Lan Shu, seorang komentator politik di AS mengatakan : “Pemerintah komunis Tiongkok akibat permasalah internalnya yang harus dihadapi, karena caranya sendiri dalam menangani masalah, seperti “diplomasi serigala perang”, menyembunyikan fakta tentang virus komunis Tiongkok (COVID-19), serta perilaku kebohongan dan kekerasan yang selama ini mereka lakukan, semua itu telah membuat dirinya berada di sisi yang berlawanan dengan komunitas Barat”.
Lan Shu percaya, bahwa boikot komunitas internasional terhadap Olimpiade Musim Dingin Beijing dapat dianggap sebagai pendekatan yang sangat, sangat lembut.
Lan Shu mengatakan : “Sesungguhnya, semakin banyak orang di negara-negara Barat telah mengusulkan metode yang lebih keras untuk menghadapi pemerintah komunis Tiongkok. Misalnya, Presiden Trump berpidato minggu ini. Dia meminta negara-negara Barat untuk menahan pembayaran hutangnya kepada komunis Tiongkok sebagai bagian dari kompensasi penyebaran virus komunis Tiongkok yang menyebabkan pandemi dunia dan kerusakan ekonomi”.
Ketika Trump berbicara tentang epidemi dalam pertemuan pada 5 Juni malam, dia mengatakan bahwa hal mengerikan itu berasal dari Tiongkok, Amerika Serikat dan dunia harus menuntut kompensasi dan tanggung jawab pemerintah komunis Tiongkok. “Mereka wajib membayar kompensasi sedikitnya USD. 10 triliun”. (sin)