Sponsor Perusahaan Tiongkok di EURO 2020 Menimbulkan Pertanyaan

 oleh Luo Tingting

Pertandingan sepak bola Piala Eropa EURO 2020 dimulai pada (12/6/2021) dan akan berlangsung selama sebulan. Untuk memperingati 60 tahun kompetisi Piala Eropa, Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) telah memutuskan untuk memberikan hak penyelenggaraan turnamen ke-16 kali ini kepada 12 kota di negara Eropa, namun, karena berkecamuknya pandemi komunis Tiongkok (COVID-19), maka turnamen tertunda selama 1 tahun.

Media Jerman ‘Handelsblatt’ melaporkan bahwa perusahaan otomotif Volkswagen adalah satu-satunya perusahaan Eropa yang bercokol di antara perusahaan sponsor. Di antara tim 12 pemodal UEFA, 1/3 dari perusahaan berasal dari daratan Tiongkok, dan yang lainnya berasal dari Rusia, Amerika Serikat, dan Arab.

Sponsor dari perusahaan daratan Tiongkok antara lain adalah Alipay, Hisense Home Appliances, VIVO smartphone, dan Douyin(TikTok). 

Perusahaan Tiongkok ini berfokus pada penebaran iklan di lapangan Sepak Bola Eropa, yang menimbulkan banyak pertanyaan. Bahkan kadang-kadang muncul karakter Mandarin di depan penonton Eropa.

‘Handelsblatt’ melaporkan bahwa, munculnya iklan dari keempat perusahaan Tiongkok ini di depan penonton pertandingan sepak bola EURO 2020 merupakan kesuksesan bagi Beijing, tetapi dari aspek sponsorship ini, terlihat nyaris musnahnya nilai Eropa.

Meski pembentukan UEFA memiliki tujuan besar, seperti pemahaman internasional, hak asasi manusia, toleransi dan anti-rasisme. Namun, baik Hisense maupun VIVO diduga telah mendapat keuntungan dengan memanfaatkan kerja paksa warga etnis Uighur di Xinjiang.

Menurut laporan itu, kejuaraan sepak bola Piala Eropa sekarang menjadi festival untuk sponsor. Apakah dana “kotor” itu diperoleh dengan cara tidak halal, tampaknya sudah tidak lagi dipedulikan oleh UEFA.

UEFA tidak hanya memenangkan sejumlah sponsor perusahaan Tiongkok, tetapi juga memenangkan sponsor dari perusahaan BUMN Rusia ‘Gazprom’. 

Laporan ‘Handelsblatt’  menyebutkan bahwa pendapatan UEFA tahun ini diperkirakan telah mencapai level pendapatan turnamen ke-15 tahun 2016. Ketika itu UEFA berhasil mengumpulkan total EUR. 483 juta.

Komisaris perusahaan startup Jerman memperingatkan : “Walaupun pertandingan sepak bola adalah urusan olah raga. Tetapi untuk mendapatkan dana dari sponsor, seperti yang berasal dari perusahaan Tiongkok dan Rusia, kiranya pertimbangan politik strategis juga tidak kalah penting”.

Pakar media Dusseldorf Thomas Koch mengatakan bahwa, UEFA telah jauh meninggalkan penonton. (hui)

FOKUS DUNIA

NEWS