NTD
Pesawat Rusia yang membawa 28 penumpang ke Kamchatka hilang di Timur Jauh pada 6 Juli 2021. Laporan media menyebutkan pesawat itu jatuh ke laut. Namun, ada yang juga mengatakan pesawat itu jatuh di tambang batubara dekat daerah Palana
Media Rusia mengutip pejabat setempat yang melaporkan bahwa pesawat Antonov AN-26 awalnya dijadwalkan terbang dari Petropavlovsk-Kamchatsky ke Kamchatka Peninsula, Palana, tetapi tidak melaporkan sesuai jadwal pada 6 Juli 2021.
Associated Press mengatakan insiden itu terjadi sekitar sepuluh kilometer dari bandara.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa, termasuk 6 anggota awak pesawat, ada 28 orang di dalamnya, 1 atau 2 di antaranya adalah anak-anak.
Ada sumber mengatakan kepada kantor berita TASS, bahwa pesawat itu jatuh ke Laut Okhotsk saat mencoba mendarat. Laporan mengatakan bahwa pesawat itu milik maskapai regional dan tidak memiliki masalah teknis. Sedangkan pilot tidak melaporkan masalah apa pun.
Interfax melaporkan bahwa pesawat itu mungkin jatuh di area pertambangan batubara dekat Palaná.
Menurut ahli meteorologi, titik hilangnya pesawat itu memiliki visibilitas yang baik dan tutupan awan yang rendah. Pihak berwenang telah mengirim setidaknya dua helikopter dan TIM SAR untuk operasi pencarian dan penyelamatan. Akan tetapi operasi pencarian mungkin diperumit dengan suasana malam.
TASS melaporkan bahwa Armada Pasifik Rusia, terutama pesawat anti-kapal selam Il-38, juga telah bergabung dalam operasi pencarian dan penyelamatan.
Pemerintah setempat mengatakan, “Kebanyakan (penumpang di pesawat) adalah penduduk Palana. Semua dokter di desa dikerahkan dan mereka dipanggil untuk bekerja. Rumah sakit siap bekerja dan menerima semua orang (penumpang di pesawat).”
Antonov AN-26 adalah pesawat militer turboprop bermesin ganda transportasi ringan yang diproduksi pada era Uni Soviet antara tahun 1969 dan 1986. (hui)