Ila Bonczek
Giok, sama berharganya dengan emas dalam kebudayaan Tiongkok, tidak hanya berharga karena keindahan estetikanya. Giok memiliki banyak karakteristik yang tidak biasa yang membuat giok memiliki nilai kebudayaan dan spiritual yang hebat.
Yù (玉 jade), adalah salah satu karakter tertua dalam bahasa Mandarin; berasal sebagai sebuah pictograph di 2950 SM menggambarkan tiga potong batu giok dirangkai. Hal ini dibedakan dari karakter wang (王, raja) dengan satu titik.
Secara ilmiah, batu giok adalah batuan metamorf yang diklasifikasikan menjadi dua jenis: batu giok lunak (nefrit), dan batu giok keras (jadeit).
Sampai Dinasti Qing (1271-1368), ketika jadeit mulai diimpor dari Burma, Tiongkok hanya memiliki nefrit. Dengan demikian, batu giok lunak dianggap menjadi batu permata tradisional Tiongkok.
Jade dapat muncul dalam berbagai warna, dari hijau, hingga putih, merah, dan kuning, meskipun hijau adalah warna yang paling umum dan disukai. Nefrit dalam nuansa putih juga dikenal sebagai “lemak kambing” dan sangat berharga.
Secara mitos, batu giok adalah batu ajaib yang dikirim dari Surga. Lebih dari satu cerita berhubungan asal usul batu giok yang fantastis, dan orang-orang dari banyak kebudayaan menganggap giok memiliki kekuatan-kekuatan mistik.
Dalam satu cerita, batu giok diciptakan ketika bangsa Mongol menyerbu Tiongkok. Air mata naga untuk mereka yang terbunuh jatuh ke tanah dan menjadi giok. Legenda lain mengatakan giok adalah cahaya bulan yang mengkristal.
Terlepas dari asalnya, batu giok diyakini memiliki banyak kekuatan yang luar biasa. Banyak yang membuktikan kapasitas pelindung dan penyembuhan si batu giok. Ada banyak kejadian di mana orang yang memakai gelang giok diselamatkan dari penyakit serius atau kecelakaan ketika gelang gioknya pecah pada saat kritis.
Kepercayaan pada kemampuan giok untuk melestarikan kehidupan begitu kuat sehingga sering digunakan dalam pemakaman.
Seorang pangeran kuno, Liu Sheng, dimakamkan dengan setelan yang seluruhnya terbuat dari lempengan-lempengan batu giok kecil yang dijahit dengan benang emas. Para pelayat yang kurang royal menggunakan jimat lidah atau ukiran batu giok kecil lainnya untuk melindungi jenazah dari pembusukan. Untuk memperpanjang hidup, beberapa orang akan menelan bubuk batu giok yang dicampur dengan air. Bila diminum sebelum kematian, hal itu dipercaya dapat memperlambat pembusukan tubuh.
Jimat, liontin, dan patung adalah kegunaan umum saat ini, tetapi batu giok pernah digunakan untuk berbagai tujuan praktis, diukir menjadi segala sesuatu mulai dari alat, hingga bejana, hingga alat-alat musik. Faktanya, batu giok memiliki sifat musik yang unik.
Ada pepatah lama mengenai gemologi, “Jika anda mengambil palu dan memukul berlian, maka
berlian akan hancur berkeping-keping. Jika anda memukul sepotong kuarsa dan kuarsa akan terbelah dua. Namun, jika Anda memukul sepotong batu giok, maka batu giok itu akan berdering seperti bel! Giok beresonansi melodi digunakan untuk membuat lonceng, gambang, seruling dan gong, yang menghasilkan nada-nada “surgawi.”
Kualitas-kualitas spiritual
Sifat mistik batu giok hanya dilampaui oleh anugerah spiritualnya. Semua umat manusia dipandu oleh sebuah kompas moral, membantu kita untuk hidup dengan jalan kebajikan. Seperti yang dikatakan Konfusius, De ( kebajikan) diwakili dalam banyak aspek permata yang berharga ini.
“Orang bijak menyamakan batu giok dengan kebajikan. Bagi mereka, polesan dan kecemerlangan batu giok mewakili seluruh kemurnian; kekompakan batu giok yang sempurna dan kekerasan batu giok yang ekstrem mewakili kepastian intelijen; sudutnya, yang tidak memotong, meskipun tampak tajam, mewakili keadilan; suara murni dan berkepanjangan, yang dikeluarkannya ketika seseorang memukulnya, mewakili musik.
“Warna batu giok mewakili kesetiaan; kekurangan interiornya, selalu menunjukkan diri batu giok melalui transparansi, mengingat ketulusan hati; kecerahan warna-warni batu giok melambangkan surga; substansi batu giok mengagumkan, lahir dari gunung dan air, mewakili bumi. Digunakan sendiri tanpa ornamen itu mewakili kesucian. Harga yang melekat pada seluruh dunia itu mewakili kebenaran.” (Buku Ritus)
Dalam teori Tiongkok mengenai Lima Elemen, semua zat alami memiliki kekuatan hidup, atau chi, yang mengalir melalui dan di antara lima elemen itu. Karena batu giok berasal dari Bumi, tetapi memiliki kualitas bercahaya seperti matahari dan bintang-bintang, batu giok dianggap sebagai hubungan antara Surga dan bumi. Mulai dari warna hijau, merah, kuning, putih, dan hitam, batu giok dapat dikatakan mencakup semua lima elemen, karena setiap elemen sesuai dengan satu dari warna-warna ini. Sepotong batu giok yang memiliki lebih dari satu warna lebih berharga secara spiritual, karena hal ini meningkatkan kualitas keberuntungan batu giok tersebut.
Karena masing-masing warna juga sesuai dengan organ internal utama dan emosi terkait dengannya, batu giok dapat dianggap bermanfaat bagi kesehatan seluruh pikiran dan tubuh.
Terbagi menjadi terang dan gelap, batu giok juga dapat mewakili energi yin dan yang dari kosmos. Batu giok yang lebih ringan dan lebih tembus cahaya dianggap yin, dan akan memiliki energi yang lebih lembut.
Batu giok yang lebih gelap dan lebih buram akan dianggap yang, dengan energi yang lebih kuat, meningkatkan kemampuan untuk mengatasi kesulitan.
Dari permata hingga Feng Shui, batu giok dapat membawa kegembiraan dan keberuntungan. Sebuah benda yang terbuat dari batu giok ditempatkan di rumah anda dapat memperkuat chi anda, atau kekuatan hidup; saat memakai batu giok dapat membersihkan meridian tubuh, atau saluran energi, dan melindungi seseorang dari bahaya. Tetapi sebagai batu hidup, batu giok harus digunakan dan dilihat. Jika terselip, energi kuat batu giok dapat menjadi lemah. (Vv)
Sumber : Visiontimes