oleh Chen Juncun
Seorang pria warga Amerika Serikat di Alaska yang terjerat serangan beruang liar dan mengalami luka di daerah pertambangan terpencil selama seminggu, akhirnya berhasil diselamatkan oleh anggota Penjaga Pantai AS berkat tulisan SOS di atap sebuah gubuk
Penjaga Pantai AS dalam sebuah pernyataannya mengungkapkan bahwa anggota dari pihaknya yang ditempatkan di pangkalan Kodiak. Alaska, melihat ada tulisan SOS di atap sebuah gubuk di Nome ketika menjalani tugas perondaan rutin penerbangan Kotzebue – Nome dengan helikopter pada 16 Juli 2021.
Ketika mereka kembali ke area penambangan, mereka melihat seorang pria melambaikan tangannya untuk meminta bantuan. Setelah mereka mendarat, pria itu meminta perawatan medis karena dia diserang oleh seekor beruang liar beberapa hari lalu .
Mereka kemudian membawa pria tersebut ke Nome untuk mendapat perawatan. Kedua kaki dan tubuhnya tampak terluka.
Keterangan Foto : Penjaga Pantai AS menyelamatkan seorang pria yang telah terjerat oleh beruang liar selama 7 hari di daerah pertambangan terpencil di Alaska pada 16 Juli. (Penjaga Pantai AS)
Penjaga Pantai mengutip ucapan pria itu menyebutkan bahwa, seekor beruang terus datang mengganggu dirinya setiap malam selama seminggu terakhir. Dan, temannya menemukan bahwa dia tidak kembali ke Nome pada waktu yang dijadwalkan.
Nome terletak di pantai barat Alaska, di pantai Laut Bering, sekitar 861 kilometer dari Kota Anchorage, kota terbesar di negara bagian tersebut.
Penjaga Pantai tidak mengungkapkan identitas pria dan jenis beruang yang melakukan penyerangan.
Menurut data dari Departemen Ikan dan Margasatwa Alaska, beruang coklat dan beruang hitam memang sering ditemukan di negara bagian tersebut. 98% beruang coklat di Amerika Serikat hidup di Alaska.
Beruang coklat yang sering menyerang manusia karena ukurannya yang lebih besar dan agresivitasnya lebih tinggi, terutama beruang coklat yang berasal dari Pulau Kodiak, Alaska.
Beruang hitam Amerika lebih kecil dari beruang coklat, lebih kecil kemungkinannya untuk menyerang manusia, juga jarang menunjukkan agresivitas terhadap manusia kecuali jika mereka ingin melindungi anak-anak mereka.
Seperti hewan lainnya, beruang liar juga menghadapi masalah hilangnya habitat karena deforestasi dan faktor lainnya. (hui)