Li Qingyi dan Jiang Diya
Negara bagian Maharashtra di India tengah dilanda badai hujan terbesar dalam 40 tahun. Kejadian itu memicu bencana seperti banjir dan tanah longsor. Hingga Sabtu (24/7/2021), jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 125 orang, dan operasi pencarian dan penyelamatan berlanjut.
Hujan deras yang berlangsung selama berhari-hari mempengaruhi ratusan ribu orang, dan sungai-sungai besar terancam jebol di India. Pihak berwenang mengevakuasi orang-orang dalam keadaan darurat, dan kemudian membuka pintu gerbang untuk melepaskan banjir.
Di Taliye, tenggara Mumbai, sebagian besar rumah di desa itu rata dengan tanah.
Seorang penduduk desa India, Ankita menuturkan : “Saya tidak bisa melihat apa pun di sini. Rumah saya, keluarga saya, dan tetangga saya semuanya hilang.”
Penduduk desa lainnya, Sakaram mengatakan: “semuanya lenyap. Kami tidak punya pakaian, tidak ada makanan, tidak ada pakaian dalam, tidak ada air untuk mandi. Kami belum makan selama tiga hari dan kami lapar.”
Tim penyelamat India bergerak dalam longsoran yang tebal dan puing-puing ke daerah yang terkena dampak.
Kepala Eksekutif Lokal, Aditi Tatkare mengatakan, sebanyak 37 jenazah telah ditemukan. Operasi penyelamatan akan berlanjut selama dua hingga tiga hari, dan tim penyelamat bekerja keras untuk menemukan lebih banyak korban.
Perdana Menteri India, Narendra Modi dalam cuitannya pada 23 Juli menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban.
Modi juga mengumumkan bahwa dia akan memberikan uang duka sebesar 2 lakh (Rp 38,9 juta) kepada kerabat para korban atau 50.000 rupee setiap korban. (hui)