ETIndonesia-Tentu ada rahasianya seseorang menjadi kaya raya, sebaliknya orang miskin mengapa tetap miskin itu juga terkait erat dengan diri mereka sendiri! Orang kaya dan orang miskin itu memiliki perbedaan yang sangat besar !
Perbedaan terbesar antara orang miskin dan orang kaya tentu saja satunya orang kaya, satunya miskin !
Sebenarnya, perbedaan antara orang miskin dan orang kaya itu pada dasarnya terletak pada 10 poin berikut ini !
- Orang kaya suka berinvestasi, sementara orang miskin lebih suka belanja
Orang miskin suka menghabiskan uangnya sedikit demi sedikit dari kantong mereka sendiri, menikmati hidup mereka, dan tanpa sadar dompetnya pun sudah kempes setelah nikmat sesaat itu.
Sementara orang kaya akan memanfaatkan kesempatan baik mengeluarkan uangnya untuk investasi, dan membiarkan uangnya menghasilkan uang, membuat orang lain rela merogoh koceknya untuk keuntungannya. Asal tahu saja, sebagian besar penghasilan orang-orang kaya itu berasal dari investasi!
- Orang kaya akan berusaha keras mengubah situasi, sementara orang miskin tidak
Orang miskin lebih suka bertahan dengan kondisi hidupnya, tidak ada perencanaan khusus untuk menghasilkan uang, jarang sekali punya keinginan untuk menghasilkan lebih banyak uang !
Sebaliknya dengan orang kaya, dia tidak rela harus selalu hidup dalam kemiskinan, mereka akan berusaha keras untuk menghasilkan uang hingga menjadi makmur.
- Orang kaya menikmati risiko, orang miskin takut risiko
Orang miskin hanya ingin sesuatu yang menguntungkan, tidak suka dengan hal-hal yang berisiko. Orang kaya tahu bahwa risiko dan keuntungan itu selalu berdampingan. Di balik resiko, pasti tersembunyi kekayaan/keuntungan besar yang bisa diraih. Cengkram erat peluang, maka Anda akan meraup pundit-pundi uang!
- Orang kaya mencengkram keuntungan yang lebih besar, sementara orang miskin hanya berkutat pada keuntungan kecil
Orang miskin gampang tergoda dengan keuntungan kecil yang bisa diraupnya saat itu, mereka tidak bisa melihat arah/keuntungan yang lebih besar, orang miskin ibarat bunyi pribahasa “Mencari bijih wijen, kehilangan buah semangka”. Artinya hanya fokus pada masalah-masalah kecil, masalah besar yang lebih penting diabaikan atau hanya konsentrasi pada keuntungan kecil, sementara keuntungan besar diabaikan.
Orang kaya memiliki visi jangka panjang dan membuat perencanaan menyeluruh. Mereka dapat dengan mantap menangkap peluang dan menghasilkan keuntungan besar. Itu bisa dilihat dari sikap seseorang yang membeli saham.
- Orang kaya belajar mengelola (uang), orang miskin belajar keterampilan (kerja)
Orang miskin berpikir bahwa jika ingin eksis di masyarakat harus memiliki ketrampilan kerja/skill, karena hanya dengan adanya ketrampilan kerja baru bisa mencari nafkah. Sementara orang kaya berpikir keras tentang bagaimana mengelola uang secara efektif, memanfaatkan segala sesuatunya dengan sebaik mungkin (menghasilkan uang dengan uang)
- Orang kaya memanfaatkan waktu, sementara orang miskin hanya menghabiskan waktu
Orang miskin tidak bisa mengatur waktu, ia akan meluangkan waktunya hanya untuk sesuatu yang tidak penting, dan mereka tidak akan pernah menyadari nilai dari waktu itu. Mereka umumnya terlihat sibuk, tetapi sibuk membabi buta/tidak ada artinya/hasil. Sementara orang kaya pintar mengatur waktunya, bahkan saat sedang bermain pun, pikiran mereka tidak menganggur.
- Orang kaya pandai dalam perencanaan jangka panjang, sementara orang miskin suka memperhitungkan untung-rugi
Orang miskin suka perhitungan, sangat serius terhadap hal-hal sepele, suka memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan – menghalakan cara apa pun demi kepentingan pribadi, dan suka memperhitungkan untung-rugi.
Sedangkan orang kaya berjiwa besar, tidak mengambil hati atas hal-hal kecil, tidak akan memetik keuntungan kecil di depan mata, tapi akan memandang jauh ke depan visi dan pemikiran mereka dalam hal yang lebih luas.
- Orang kaya suka berteman, sedangkan orang miskin lebih suka bersama dengan kerabat
Orang miskin suka berceloteh hal-hal sepele yang tak berarti dengan sekerumun handai tolannya, menghabiskan banyak waktu bermain dengan saudara-saudara mereka.
Orang kaya akan menghabiskan waktu mereka untuk mencari teman baru, memperluas koneksi pribadi mereka, dan mencari rekanan yang dapat membantu karier/bisnis mereka.
- Orang kaya percaya diri secara alami, sementara orang miskin harus “membalut” kepercayaan dirinya
Orang miskin seringkali kurang percaya diri, mereka harus membalutnya dengan pakaian bermerek dan asesoris mewah untuk meyakinkan kepercayaan diri mereka. Sementara kepercayaan diri orang kaya itu terpancar dari dalam ke luar secara alami, tidak akan bisa terpengaruh oleh faktor eksternal.
- Orang kaya lebih banyak bekerja, sementara orang miskin banyak bicara
Orang miskin pintar bersilat lidah, berbicara secara logika tentang hidup, berkeluh kesah tentang kondisi (hidup) yang dialaminya saat ini. Apa pun yang mereka katakan hanya sebatas pada diri mereka sendiri.
Sementara orang kaya tahu persis tidak ada gunanya berkeluh kesah dan bermimpi di siang bolong, segala sesuatunya harus dipraktekkan secara nyata. Tidak peduli apa pun hasilnya, semuanya akan dipertimbangkan kembali setelahnya!
Ada satu kalimat seperti ini : “Lebih baik berdesakan ke dalam lingkaran orang-orang kaya sebagai orang miskin daripada tinggal dalam kerumunan orang-orang miskin sebagai orang kaya”. Tentu ini ada alasannya, bahwa kita harus belajar pola pikir orang-orang kaya.
Sebenarnya, terlepas dari itu semua, orang miskin memiliki kehidupannya sendiri, begitu juga dengan orang kaya memiliki kehidupan mereka masing-masing.
Segala sesuatu itu punya dua sisi, tidak perlu iri dan sirik pada orang lain, yang penting Anda merasa bahagia, tidak peduli kaya atau miskin.(jhn/yant)
Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.