Luo Tingting
Epidemi kembali meledak di Wuhan, Tiongkok. Kota itu kini memasuki dalam keadaan darurat masa perang. Sebanyak 16 komunitas dilockdown. Sebanyak 11 juta penduduk menjalani test COVID-19. Jalan Zhuankou di Zona Pengembangan Ekonomi Wuhan ditetapkan sebagai zona berisiko menengah. Orang-orang dari komplek hanya bisa masuk tetapi tidak bisa keluar. Kini manajemen tertutup mulai diterapkan.
Pada 4 Agustus 2021 pukul 09:00, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Epidemi Provinsi Hubei menggelar konferensi pers.
Li Tao, Wakil Sekretaris Jenderal Pemerintah Kota Wuhan, mengatakan bahwa dalam menanggapi situasi epidemi saat ini, mulai dari 2 Agustus, Zhuankou Jalan di Zona Pengembangan Ekonomi Wuhan akan ditetapkan sebagai area berisiko sedang. Sedangkan bagi daerah berisiko menengah, akan menerapkan manajemen tertutup. Artinya “hanya bisa masuk ke kawasan itu tetapi tidak boleh keluar”.
Bagi, setiap rumah tangga dibatasi hanya satu orang untuk berpergian keluar rumah untuk membeli persediaan pada waktu tertentu.
Berita sebelumnya menyatakan bahwa 7 orang di Zona Pengembangan Ekonomi Wuhan dinyatakan positif tes asam nukleat. Direktur Yang dari lokasi konstruksi terkait epidemi Wuhan mengatakan: “Sekarang semua lokasi konstruksi ditutup. Lima dari tujuh kasus ini adalah penjaga keamanan, dan dua lainnya adalah layanan tenaga kerja.”
Pada 3 Agustus, sebanyak 16 komunitas yang terkait dengan pasien telah ditutup, dan 11 lokasi konstruksi telah ditutup dan dikendalikan. Kini semuanya dijaga oleh personel khusus yang bertugas selama 24 jam sehari.
Li Tao, wakil sekretaris jenderal Pemerintah Kota Wuhan, mengumumkan pada 3 Agustus bahwa 11 juta penduduk Wuhan akan menjalani pengujian asam nukleat. Pada hari yang sama, Kota Wuhan telah meluncurkan pengujian asam nukleat populasi skala besar, dan akan melakukan beberapa putaran pengujian asam nukleat di area-area utama, dan pada saat yang sama melarang pertemuan skala besar.
Mulai dari 3 Agustus, 23 jalur bus di Wuhan resmi ditangguhkan. Pintu masuk dan keluar beberapa stasiun Metro Jalur 3 dan 6 di kota itu juga telah ditutup.
Sebagai akibat Warga Wuhan yang sudah mengalami penutupan kota akibat wabah tahun lalu, mulai berebut berbelanja, supermarket dan pasar penuh sesak.
Seorang warga Wuhan merekam video dan mengunggahnya ke Internet, berkata : “ditutup lagi, kota ditutup lagi.”
Seorang warga Wuhan lainnya berkata: “Jalan-jalan semua ditutup, ada semakin banyak petugas polisi. Bahkan manajemen kota telah membantu mereka mengendalikan mereka, semua jalan telah ditutup.”
Ada juga warga Wuhan yang mengatakan dalam video : “Kami semua berada di bawah darurat militer di Zhuankou, semuanya di bawah darurat militer, dan semua komunitas ditutup. Saya baru pulang dari terapi fisik, dan saya baru saja keluar dari rumah sakit dan ke pasar berebutan membeli sayuran dan bahan makanan.”
Biro Pendidikan Kota Wuhan mengeluarkan pemberitahuan darurat pada 3 Agustus. Isinya meminta semua kegiatan pendidikan, pengajaran, dan keramaian secara fisik di Wuhan ditangguhkan. Jika tanpa keperluan mendesak, maka tidak boleh meninggalkan negara itu.Orang-orang juga diminta menunda perjalanan ke luar provinsi, dan tidak meninggalkan Wuhan. (hui)