oleh Li Yan
Angkatan Laut AS mulai menggelar latihan militer berskala besar tahun 2021 selama 2 minggu mulai Selasa, 3 Agustus 2021. Para ahli menjelaskan bahwa latihan militer terbesar dalam 40 tahun terakhir ini, dirancang untuk memperingatkan kepada komunis Tiongkok dan Rusia, bahwa Amerika Serikat sudah siap untuk menghadapi “perang kelas atas” dan untuk menanggapi invasi dari berbagai front pada saat yang bersamaan
Large Scale Exercise 2021 (Latihan Skala Besar 2021, disingkat LSE) termasuk Operasi Maritim Terdistribusi (Distributed Maritime Operations. DMO), Operasi Pangkalan Lanjutan Ekspedisi (Expeditionary Advanced Base Operations. EABO) dan Operasi Pesisir di Lingkungan yang Diperebutkan (Littoral Operations in Contested Environment. LOCE).Â
Latihan akan melibatkan 6 komando angkatan laut dan darat, 5 buah armada AS dan 3 kekuatan korps marinir, dan sebanyak 36 kapal perang dari kapal angkatan laut ikut ambil bagian dalam latihan terbesar ini.
Angkatan Laut menyatakan bahwa latihan berskala besar ini akan berlanjut hingga 16 Agustus dan akan mencakup pasukan dari 17 zona waktu yang berbeda. Ini adalah pertama kalinya Amerika Serikat melakukan latihan angkatan laut dan amfibi berskala besar, sejak latihan “Ocean Venture NATO” selama Perang Dingin pada tahun 1981.
Dalam sebuah pernyataan baru-baru ini Angkatan Laut AS mengatakan bahwa LSE ditujukan untuk menguji fleksibilitas militer AS, memverifikasi kemampuan perang terpadu angkatan laut gabungan, dan pada saat yang sama mengirim sinyal kepada lawan bahwa militer AS sudah siap menghadapi “perang kelas atas”.
Wakil Komandan Armada Keenam AS, Gene Black mengatakan : “LSE akan mengintegrasikan Korps Marinir, menguji komandan kami di seluruh rangkaian pertempuran laut mulai dari taktik hingga strategi, dan menunjukkan bahwa armada telah bergerak dari laut lepas ke seluruh penjuru dunia, termasuk kemampuan armada untuk mengoordinasikan operasi dari laut lepas hingga pantai di seluruh dunia”.
Situs web military.com AS melaporkan bahwa James R. Holmes, seorang profesor dari US Naval War College mengatakan bahwa LSE diharapkan memberitahu lawan bahwa Amerika Serikat, mampu pada saat yang sama menghadapi tantangan di Laut Hitam, Mediterania timur, Laut Tiongkok Selatan dan Laut Tiongkok Timur. Dengan demikian menghentikan upaya untuk menyebarkan kekuatan militer Amerika Serikat.
James R. Holmes mengatakan bahwa Ini juga bertujuan untuk menunjukkan bahwa angkatan laut dan Korps Marinir AS dapat menolak kendali musuh atas laut, yang sangat penting di Pasifik Barat, di mana AS berharap dapat mencegah komunis Tiongkok menduduki Taiwan atau merebut Kepulauan Senkaku yang dikelola Jepang.
Menteri Luar Negeri komunis Tiongkok Wang Yi pada hari Selasa mengatakan bahwa, ada negara yang sedang memicu perselisihan antara Tiongkok dengan negara-negara ASEAN, mengirimkan sejumlah besar kapal perang dan pesawat canggih untuk melakukan provokasi, mengganggu perdamaian dan stabilitas di Laut Tiongkok Selatan. (SIN)