Aboluowang.com
Kanker usus besar atau yang lazim disebut kanker kolorektal umumnya terjadi pada rektum atau di bagian dari usus besar. Sedangkan kanker rektum adalah yang paling umum terjadi. Jumlah kasus kanker kolorektal sangat tinggi, dan meningkat dari tahun ke tahun.
Kanker kolorektal umumnya terjadi pada pria berusia di atas 40 tahun, namun dalam beberapa tahun terakhir, kasus kanker kolorektal kian banyak diderita oleh orang yang berusia muda
Kanker usus ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan beberapa perilaku tidak teratur dalam kehidupan sehari-hari.
Apa alasan orang muda rentan terkena kanker kolorektal ?
1. Kesalahan struktur diet jangka panjang
Bagi anak muda zaman sekarang, mudah membuat kesalahan pada pola makan, misalnya dalam kehidupan sehari-hari mereka akan terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi protein dan tinggi lemak dan kurangnya mengkonsumsi makanan nabati dalam waktu yang lama. Sehingga potensi kena kanker usus meningkat relatif tinggi.
Diet semacam ini akan membuat tubuh manusia sangat kekurangan elemen-elemen seperti vitamin, selenium, karoten, selulosa dan lainnya.
Zat gizi mikro ini dapat meningkatkan kemampuan antivirus tubuh manusia, dan juga dapat berperan dalam meningkatkan fungsi usus. Begitu terjadi kekurangan secara drastis, maka risiko kena kanker di usus akan sangat tinggi.
Selain itu, ketika jumlah lemak dan protein dalam tubuh terlalu banyak, dimana usus tidak dapat menyerap terlalu banyak protein dan lemak. Maka kelebihan lemak dan protein ini akan mengalami reaksi biokimia di usus dan terurai menjadi beberapa zat yang membahayakan usus, sehingga memicu terjadinya kanker usus.
2. Mengasup bahan kimia karsinogen yang berlebihan
Bagi kebanyakan anak muda, terutama mereka yang gemar makan gorengan, makanan yang dipanggang. Dalam makanan-makanan ini banyak kandungan komponen methyl aromatic amines dan benzopyrene yang merupakan faktor pemicu kanker kolorektal.
Jika makanan tersebut dikonsumsi dalam jumlah besar dalam kehidupan sehari-hari untuk waktu yang lama, maka akan membuat serangkaian rangsangan perubahan patologis pada mukosa usus, sehingga meningkatkan berkali-kali lipat risiko kanker.
Selain itu, nitrit yang terkandung dalam beberapa makanan yang diawetkan atau difermentasi, dibuat acar, setelah masuk ke dalam tubuh manusia dapat berubah menjadi nitrosamin karsinogenik. Bahan ini juga merupakan karsinogen kimia terpenting yang menyebabkan kanker usus.
3. Mengidap penyakit usus kronis
Kemungkinan terkena kanker usus lebih besar bagi orang yang menderita penyakit usus kronis untuk waktu yang lama. Terutama polip dubur. Ini adalah semacam lesi yang muncul di permukaan mukosa dubur, yang terbagi menjadi polip non-neoplastik dan polip neoplastik.
Setelah diketahui bahwa polip yang tumbuh itu adalah yang neoplastik, kemungkinan menjadi kanker sangat tinggi. Selain itu, jika seseorang mengidap penyakit adenoma kolorektal, penyakit Crohn atau kolitis ulserativa dalam waktu panjang, jika kondisi tersebut terjadi berulang tanpa pengobatan tepat waktu, juga akan meningkatkan risiko kanker kolorektal.
4. Gaya hidup yang salah
Beberapa gaya hidup yang salah adalah alasan utama mengapa kaum muda menderita kanker usus, seperti menjadi perokok berat dalam jangka panjang atau gemar mengkonsumsi minum keras.
Selain itu, obesitas dan berada dalam keadaan tegang untuk waktu yang panjang selain menurunkan fungsi kekebalan tubuh, tetapi akan menyebabkan rangsangan berulang pada mukosa usus, sehingga meningkatkan kemungkinan kanker.
Secara keseluruhan, alasan mengapa semakin banyak orang muda menderita kanker usus adalah keterkaitannya dengan beberapa kebiasaan hidup yang buruk. Selain keempat poin di atas, jika seseorang berada dalam kondisi kurang bergerak untuk waktu yang lama, peristaltik usus akan melambat sehingga menyebabkan yang bersangkutan mengalami sembelit yang parah dan berulang.
Dengan demikian, mukosa usus berada pada situasi terus berkontak dengan beberapa karsinogen dalam tinja, bisa jadi meningkatkan risiko kanker usus.
Karena itu, jika seseorang ingin terhindar dari kanker kolorektal, maka ia perlu melakukan penyesuaian terhadap gaya hidupnya.
Selain itu, begitu seseorang dalam kehidupan sehari-harinya mengalami peningkatan dalam jumlah buang air besar, atau menemukan adanya perubahan bentuk tinja, ada darah dalam tinja, dan melena (tinja berwarna hitam), ia harus segera pergi berobat. Jika hal mana disebabkan oleh gejala kanker, maka pengobatan dini adalah cara yang terbaik. (sin)