Komunitas Wuhan Mengelas Hingga Merantai Pintu untuk Pencegahan Epidemi, Dikecam Warga Karena Tidak Manusiawi

Li Xin’an

Babak baru epidemi di Wuhan, Hubei. Pihak berwenang telah mengadopsi langkah-langkah pengendalian yang lebih ketat. Baru-baru ini, kota Wuhan melaporkan beberapa kasus baru “infeksi tanpa gejala”, dan isolasi paksa dengan mengelas pintu komunitas dan menutup bangunan dengan rantai besi. Warga mengkritiknya karena dinilai  tidak manusiawi dan merupakan manifestasi dari kurangnya supremasi hukum.

Sebuah video yang diperoleh Epoch Times menunjukkan bahwa pada malam 8 Agustus, gerbang sebuah komunitas di Zona Pengembangan Teknologi Baru Donghu Wuhan dilas mati. Terlihat api menyala selama pengelasan tersebut. Suara dalam video itu berkata, “Las pintunya!” telah tertutup, tidak bisa keluar lagi.”

Menurut video tersebut, komunitas tersebut adalah komunitas elit dengan pintu masuk elektronik. 

Netizen dengan hati-hati membandingkan dan menemukan bahwa, komunitas tersebut adalah Vanke Garden di Zona Teknologi Tinggi Danau Timur. Informasi publik menunjukkan bahwa Zona Pengembangan Teknologi Baru Danau Timur Wuhan disebut sebagai “Zona Teknologi Tinggi Danau Timur” dan “Zona Pengembangan Danau Timur”, dijuluki “Optik Valley of China”.

Selanjutnya, di antara kasus yang dikonfirmasi secara resmi diumumkan, beberapa kasus “Vanke Jiayuan” dilaporkan, yang cocok dengan konten video. 

Pada 9 Agustus, Konferensi Pers Pencegahan dan Pengendalian Epidemi Kota Wuhan mengumumkan lintasan aktivitas dari 2 kasus yang baru dikonfirmasi dan 4 infeksi tanpa gejala di Wuhan. Di antara mereka, marga Dai, orang yang terinfeksi tanpa gejala, tinggal di Vanke Garden.

Setelah hasil tes asam nukleat, Dai positif pada 7 Agustus, dia dikirim ke rumah sakit untuk isolasi dan perawatan.

Hasil pemeriksaan ulang masih positif pada 8 Agustus. Ia dipindahkan ke rumah sakit yang ditunjuk untuk isolasi dan perawatan. Selanjutnya, istri Dai, Li, didiagnosis, dan putri Dai yang berusia 6 tahun didiagnosis dengan infeksi tanpa gejala dan dirawat di ruang isolasi.

Menurut laporan, jalur aktivitas Dai dari Vanke Jiayuan termasuk naik kereta api berkecepatan tinggi, ke serta dari Changsha dan Wuhan. Keluarga tiga orang ini dan sekelompok teman di gedung yang sama, total 10 orang” mengemudi sendiri ke Danau Timur Taman Air Ocean World. Orang yang terinfeksi tanpa gejala selama periode tersebut, marga Shen Juga ada di lokasi ini, dan setiap hari berangkat kerja dan sebagainya.

Keterangan Foto : Taman Vanke disegel. (tangkapan layar halaman web)

Liu dari Distrik Wuchang di Wuhan mengatakan kepada wartawan, bahwa keluarganya menerima pemberitahuan dari komite lingkungan pada minggu lalu. Mereka diharuskan untuk tinggal di rumah. Dikarenakan, mereka memiliki kontak erat dengan yang terinfeksi. Sehingga menyebabkan seluruh bangunan disegel.

Warga itu mengatakan, “Seseorang  mengemudi taksi, dan penumpang yang turun dari mobil di depan didiagnosis. Mereka  tidak bertatapan muka. Pintu masuk dan keluar distrik tersebut itu, dikunci dengan rantai besi, dan sekarang ada penjaganya.”

Kini, orang-orang hanya bisa berbelanja online, atau meminta seseorang untuk membelinya dan mengirimkannya ke lantai bawah. Penjaga gerbang memasukkannya ke dalam lift dan mengangkutnya ke atas. Sekarang seluruh orang di bangunan tersebut, ditest setiap tiga hari sekali di pintu masuk lift. Belum diketahui kapan pemblokiran akan dibuka. 

Orang dalam itu berkata, “Sudah biasa untuk memblokir bangunan. Mengelas pintu adalah pertama kalinya. Saya ingat bahwa Wuhan tidak mengelas pintu tahun lalu. Bagaimanapun, ini adalah kota besar tingkat kedua.”

Warga juga mengatakan, Tahun ini epidemi telah menyebar dari tempat lain. Jika pencegahan dan pengendalian tidak dilakukan, para pejabat mungkin dalam masalah, jadi mereka sedikit bereaksi berlebihan.” 

Warga itu juga berkata, “Komunis Tiongkok tidak peduli dengan kehidupan dan kematian orang-orang. Itu juga di Wuhan beberapa hari yang lalu. Sebuah komunitas ditutup, dan seorang bos pergi untuk mengantarkan makanan kepada orangtuanya yang berusia 80 atau 90 tahun, tetapi juga melarangnya pergi keluar.”

Netizen meninggalkan pesan yang mengatakan bahwa, pendekatan seperti itu tidak manusiawi dan tidak dapat dikendalikan sama sekali. Sama halnya seperti teror, yang langsung mengelas pintu, dan isolasi secara paksa. Hal Ini adalah trik terbesar Komunis Tiongkok untuk mengendalikan penyebaran epidemi. Faktanya, tindakan seperti ini setara dengan memenjarakan orang-orang di rumah. Di negara manakah, pencegahan epidemi menggunakan rantai besi atau pengelasan.?”

Hingga kemudian muncul pertanyaan, bagaimana jika seseorang memiliki penyakit lain dan membutuhkan pertolongan pertama?Masyarakat ini terlalu menakutkan!” mengorbankan banyak orang bukan masalah yang penting dapat mengontrol epidemi. Rakyat bisa saja mati kelaparan. Dalam keadaan sekarat karena sakit, banyak orang-orang tidak mengetahuinya.”

Peningkatan kontrol epidemi 157 komunitas tertutup dan terkontrol

Dunia luar khawatir bahwa epidemi Wuhan saat ini tampaknya tidak serius, tetapi langkah-langkah pengendaliannya lebih ketat daripada tahun lalu. 

Menurut situs resmi Komisi Kesehatan Wuhan dan konferensi pers pencegahan dan pengendalian epidemi, pada pukul 24:00 pada 10 Agustus 2021,  ada 36 kasus yang dikonfirmasi di Wuhan. Namun, 196 titik karantina telah diaktifkan di kota, dan total 15.855 orang telah dikarantina. Ada 157 komunitas tertutup dan terkontrol di Wuhan.

Orang-orang yang tinggal di daerah tertutup, tidak diperbolehkan pergi bekerja kecuali mereka yang memiliki kebutuhan khusus seperti perawatan medis dan kebutuhan khusus lainnya. Mereka pada dasarnya tidak boleh meninggalkan komunitas.

Mulai 8 Agustus 2021, di Distrik Jiangxia, yang berada di sebelah Zona Teknologi Tinggi, beberapa transportasi umum di Distrik Jiangxia ditangguhkan. 

Menurut Pengumuman Markas Besar Epidemi Distrik Jiangxia No. 1 tahun 2021, area tertutup “hanya mengizinkan orang-orang masuk tetapi tidak diizinkan keluar”. kontrol lalu lintas juga diterapkan; bioskop, tempat kebugaran, lembaga pendidikan dan pelatihan, dan tempat-tempat lain semuanya ditutup.

Reporter Epochtimes.com menelepon Komunitas Changshan, Jalan Guandong, Zona Teknologi Tinggi Danau Timur, dan bertanya tentang situasi di mana gerbang Komunitas Vanke Jiayuan, yang mana dilas mati. Pihak lain meminta reporter untuk membaca laporan pejabat resmi, mengatakan bahwa itu ada di sesuai dengan manajemen pencegahan dan pengendalian formal. Laporan itu mengklaim dukungan logistik kepada masyarakat diatur dengan baik. Akan tetapi, panggilan telepon itu langsung ditutup dengan alasan sibuk.

Reporter kemudian menelepon Kantor Polisi Chengnan. Staf menjelaskan kepada reporter bahwa mereka belum mengelas semua pintu. Saat ini masih ada dua pintu kecil yang tersisa di komunitas, dan mereka juga akan masuk ke kawasan itu.

Menurut persyaratan pencegahan dan pengendalian epidemi, “tes COVID-19 secara massal di komunitas telah mendeteksi kasus, sehingga seluruh masyarakat diisolasi karena tidak tahu dengan siapa dia memiliki kontak erat dan siapa yang menginfeksi siapa. Adapun sampai berapa lama komunitas itu disegel, masih tergantung pada kondisi tes COVID-19.” (Hui)