Pada 19 Agustus 2021 adalah hari kemerdekaan Afghanistan dari kekuasaan Inggris. Namun demikian, setelah Taliban merebut ibu kota tahun ini, banyak orang mengibarkan bendera hitam, merah, dan hijau Afghanistan. Mereka turun ke jalan untuk memprotes. Mereka ditembak dan ditekan oleh Taliban, dan banyak orang meninggal. Pada hari yang sama, Taliban mengumumkan pembentukan “Imarah Islam Afghanistan.” Nama negara ini sama persis dengan nama negara yang digunakan oleh Taliban ketika mereka memerintah Afghanistan dengan kejam di tahun 1990-an
Zhang Qiling – NTD
Pada 19 Agustus adalah Hari Kemerdekaan Afghanistan. Pada hari itu, di Asadabad, Afghanistan. Banyak orang-orang mengibarkan bendera nasional tiga warna Afghanistan untuk memprotes di jalan-jalan, tetapi mereka sekali lagi ditembak jatuh oleh kelompok bersenjata Taliban. Stasiun televisi “One World” (WION) India melaporkan bahwa Taliban menembak para pengunjuk rasa, menyebabkan banyak kematian.
Pada hari ketika Taliban menekan protes rakyat, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengumumkan di Twitter bahwa “Imarah Islam Afghanistan”(Islamic Emirate of Afghanistan)didirikan.
Media Amerika Business Insider melaporkan bahwa nama “Imarah Islam Afghanistan” adalah nama yang sama yang digunakan oleh Taliban ketika mereka secara brutal memerintah Afghanistan pada 1990-an.
Di luar Bandara Hamid Karzai di Kabul, ibu kota Afganistan, banyak orang Afganistan masih berkumpul, berharap bisa terbang untuk melarikan diri dari Afganistan, tetapi mereka ditembak dan dihalau oleh Taliban.
Orang-orang yang diblokir di luar bandara dengan menangis putus asa. Agar anak-anak dapat meninggalkan Afghanistan, orang-orang membawa mereka ke depan. The British Evening Standard melaporkan bahwa sejak Taliban menduduki Kabul pada 15 Agustus, 12 orang telah tewas di bandara atau di sekitar bandara, ditembak atau diinjak-injak.
Selain itu, Hindustan Times melaporkan pada 19 Agustus, bahwa Taliban sekarang mendapatkan banyak rampasan senjata buatan Afghanistan-Amerika, termasuk amunisi, bahan peledak, kamera pencitraan termal, drone, dan kendaraan militer cukup untuk merusak seluruh Asia Tengah dan Stabilitas di Timur Tengah.
Media Jepang, Nikkei juga melaporkan bahwa “bangkitnya Taliban telah memaksa Iran dan Arab Saudi untuk bergerak menuju perdamaian. Dikarenakan, Taliban mengambil alih Afghanistan, maka dapat menyebarkan kekacauan di luar Asia Tengah dan mengacaukan Timur Tengah.” (hui)