Chen Juncun
Setelah militan Taliban merebut Afghanistan, ribuan orang Afghanistan membanjiri bandara ibukota Kabul, berharap untuk melarikan diri ke luar negeri dengan pesawat. Tapi ada lebih banyak orang Afghanistan yang tidak bisa meninggalkan rumah mereka, terutama yang tua dan lemah, wanita dan anak-anak, mereka khawatir tentang masa depan negara ini dan situasi mereka sendiri. Seorang gadis Afghanistan menangis kepada dunia melalui media sosial: “Tidak ada yang peduli dengan kami!”
Jawad Sukhanyar, mantan reporter “New York Times” AS, berbagi di Twitter rekaman masuknya orang-orang Afghanistan ke Bandara Kabul. Tweet itu berbunyi: “Hari lain di Kabul dimulai, dan kerumunan orang membanjiri gedung terminal Bandara Kabul.”
Pengguna Twitter Ranvijay Kapoor juga membagikan rekaman orang-orang Afghanistan yang terjepit di pesawat. Dia mengatakan dalam sebuah cuitan: “Gambar terbaru dari Bandara Kabul. Sama seperti dunia menyaksikan dengan dingin, orang-orang hanya bisa mengandalkan diri mereka sendiri sekarang. Satu-satunya saran rasional untuk orang-orang Afghanistan … Cepat Lari.”
Sedangkan Jurnalis Amerika dan aktivis hak-hak perempuan, Masih Alinejad berbagi di Twitter gambar seorang gadis Afghanistan yang tak berdaya mengungkapkan perasaannya.
Alinejad mengatakan dalam sebuah cuitan : “Air mata seorang gadis Afghanistan yang tak berdaya. Sama seperti Taliban berkuasa di negara ini, masa depannya semakin suram.”
Gadis itu menangis dan berkata, “Kami tidak penting karena kami lahir di Afghanistan. Saya tidak bisa menahan tangis. Saya harus menghapus air mata saya untuk membuat video ini. Tidak ada yang peduli dengan kami. Kami akan mati perlahan-lahan dalam sejarah. Bukankah itu konyol?”
Gambar gadis menangis tersebut sontak menarik perhatian netizen. Banyak orang yang merasa pilu dan melontarkan komentar. (hui)