NTD
Dua ledakan terjadi di luar bandara di Kabul, Afghanistan, Kamis (26/8) yang diduga merupakan serangan bunuh diri. Dua ledakan lagi terjadi setelahnya. Korban tewas dalam kasus ini telah meningkat menjadi 60, termasuk anak-anak, dan setidaknya 12 tentara Amerika tewas.
Pejabat kesehatan Afghanistan mengatakan bahwa, setidaknya 30 hingga 40 orang dipastikan tewas dan setidaknya 120 orang terluka dalam ledakan pada hari Kamis itu.
The Wall Street Journal mengutip pernyataan pejabat AS yang mengatakan bahwa, serangan itu dilakukan oleh organisasi ekstremis ISIS-K.
CNN melaporkan bahwa pejabat Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden Biden berada di Ruang Situasi Gedung Putih. Dia telah diberitahu tentang ledakan itu. Menteri Pertahanan AS Llyod Austin dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken turut bersama Biden.
Menurut CNN, seorang pejabat senior pemerintah mengatakan bahwa ketika informasi tentang ledakan itu, Biden mendengarkan briefing hariannya tentang Afghanistan di Ruang Situasi dengan tim keamanan nasionalnya. Pejabat itu mengatakan bahwa Biden dan pembantu seniornya akan tinggal di ruang situasi untuk melacak perkembangan peristiwa lokal.
Sebelumnya, juru bicara Pentagon John Kirby mengkonfirmasi bahwa setidaknya ada ledakan lain di dekat bandara, atau dekat Baron Hotel. Dia mengatakan bahwa drinya dapat mengonfirmasi bahwa ledakan di Gerbang Abby bandara adalah “hasil dari serangan kompleks yang menyebabkan beberapa korban warga Amerika dan sipil.”
Hanya beberapa jam sebelum ledakan, Kedutaan Besar AS di Afghanistan tiba-tiba mengeluarkan peringatan keamanan, mendesak warga Amerika di luar gerbang Bandara Internasional Kabul untuk segera pergi. Laporan itu menyatakan adanya ancaman serangan teroris di sana.
“United Daily News” mengutip Kementerian Pertahanan Turki yang mengatakan bahwa, ada dua ledakan. Duta Besar Prancis untuk Afghanistan mengatakan bahwa, mungkin ada gelombang ledakan kedua, menyerukan orang-orang untuk menjauh dari bandara.
Laporan itu mengutip seorang senior Taliban yang mengatakan bahwa sedikitnya 13 orang tewas dan banyak lainnya terluka dalam ledakan itu.
Menurut video yang beredar, orang-orang tergesa-gesa mengangkat orang-orang terluka dari tempat kejadian. Sementara itu, rekaman lainnya terlihat sejumlah besar orang tewas tergeletak di TKP, darah berceceran dan anggota badan terluka.
Pentagon: Pasukan AS Akan tetap Berjaga sampai tanggal 31 Agustus
Pentagon pada 26 Agustus menegaskan bahwa misi evakuasi dari Kabul, ibu kota Afghanistan, akan berlanjut hingga 31 Agustus.
Juru bicara Kementerian Pertahanan John Kirby mengatakan: “Operasi evakuasi di Kabul tidak akan berakhir dalam waktu 36 jam. Kami akan terus mengevakuasi sebanyak mungkin orang hingga misi berakhir.”
Sebelumnya, sekutu utama AS seperti Prancis, Jerman, Hungaria, dan Belanda serta negara-negara lain telah mengumumkan bahwa mereka akan mengakhiri penerbangan evakuasi mereka dari Kabul. Jerman juga diperkirakan akan melaksanakan penerbangan evakuasi terakhir pada tanggal 27 agustus. Ada kabar dari intelijen, bahwa pelaku bom bunuh diri mengancam akan melancarkan serangan di Bandara Kabul.
AS telah mengevakuasi 95.700 orang
Hingga Kamis dini hari 26 Agustus, Gedung Putih menyatakan bahwa jumlah total orang yang dievakuasi dari Kabul sejak dimulainya operasi pada 14 Agustus adalah 95.700 orang, termasuk 13.400 orang dalam 24 jam terakhir. (hui)