ETIndonesia-Akhir-akhir ini Jimmy dipusingkan dengan istrinya yang didiagnosis menderita tumor, karena perlu operasi dan biaya sekitar 100 juta, sebuah angka yang fantastis bagi Jimmy yang tinggal di pedesaan.
Jimmy telah berusaha meminjam uang dari kerabatnya yang juga berasal dari keluarga tak mampu, dan hanya berhasil mendapatkan pinjaman 10 juta. Jimmy benar-benar tak berdaya melihat istrinya terbaring sakit di tempat tidur.
“Kalau memang terpaksa, cobalah kamu cari pinjaman sama kakakmu, meski sudah bertahun-tahun tak bertemu, tetapi mungkin dia tidak akan berpangku tangan melihat istrimu yang kritis !” kata Ibu Jimmy.
Ayah Jimmy sudah lama meninggal. Dan untuk membiayai sekolah Jimmy, akhirnya kakak perempuannya memilih tidak melanjutkan sekolahnya.
Bisa dikata, Anisa, kakak perempuan Jimmy telah banyak berkorban untuknya, dia bekerja di lokasi konstruksi, melakukan bekerjaan kasar apa pun demi menafkahi sekeluarga dan tak pernah mengeluh. Jimmy dan Anisa kakaknya sangat akrab semasa kanak-kanak.
Namun, saat Jimmy kuliah dan kakaknya menikah, Anisa meninggalkan sejumlah uang untuk ibunya, dan sejak itu, Anisa tidak pernah pulang lagi ke kampung.
Berangkat dari itulah, Jimmy menjadi benci sama kakaknya, karena menurutnya kakaknya tidak suka dengan ibu dan dirinya yang miskin. Jimmy merasa kakaknya telah berubah dan tak ingat lagi sama keluarga.
Selama bertahun-tahun, Jimmy masih kesal sama Anisa, kakak perempuannya, tetapi sekarang istrinya sakit parah, dan demi istrinya, akhirnya Jimmy mau tidak mau harus menemui kakaknya yang sudah bertahun-tahun tak perna ia temui.
Anisa, kakaknya dan kakak iparnya kebetulan ada di rumah saat Jimmy tiba di rumah kakaknya, namun, melihat kehadiran Jimmy, kakak iparnya langsung masuk ke kamar, sementara Anisa menyambut dengan hangat kedatangan Jimmy.
Tanpa basa basi lagi, Jimmy pun langsung mengatakan maksud kedatangannya. “Kondisi kami sekarang juga cukup memprihatinkan, dan tidak punya uang lebih. Apalagi bisnis kakak iparmu sekarang juga lagi surut. Kalau tidak, tunggu beberapa waktu lagi ya!”kata Anisa, kakaknya.
Bukan main kesalnya Jimmy mendengar perkataan kakaknya, dan memutuskan tidak akan berhubungan lagi dengan kakak perempuannya ini.
Ketika dia hendak pulang, tiba-tiba kakaknya berkata : “Jim, kakak ada sesuatu yang tidak dipakai lagi, nih kamu bawa pulang saja,” Kata Anisa sambil menyodorkan sekantong sampah.
Saat itu juga Jimmy ingin langsung membuang kantong sampah itu, tetapi kemudian dia membawa pulang kantong itu untuk ibunya, supaya ibunya tahu sosok orang seperti apa Anisa, kakaknya itu.
Sesampainya di rumah, Jimmy melempar kantong sampah itu ke hadapan ibunya, biar ibunya melihat sendiri apa yang telah diberikan Anisa kepadanya. Tapi tak disangka, di dalam kantong sampah itu terselip selembar kartu ATM dan sepucuk surat.
Jimmy terkejut dan segera melihat isi surat itu :
“Jim, ada sekitar 120 juta rupiah di dalam kartu ATM, pin-nya hari ultahmu. Gunakanlah uang itu untuk biaya operasi istrimu!
“Meski pun kakak iparmu punya uang, tapi dia selalu memandang sebelah mata pada perempuan desa sepertiku, dia meminta kakak untuk tidak berhubungan dengan kalian.
“Kakak juga tidak bisa berbuat banyak, jadi tolong jagalah ibu baik-baik, kakak minta maaf pada kalian!” kata Anisa dalam suratnya.
Mengetahui hal itu, Jimmy pun tak tahan menitikkan air mata. Dia seketika merasa bersalah karena telah salah menduga tentang Anisa, kakaknya. Ternyata kakaknya masih seperti dulu yang menyayanginya. (jhn/yant)
Sumber: Twgreatdaily.com
Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.