Amukan Badai Ida Menyebabkan Banjir Besar Menghantam New York dan New Jersey, Mengejutkan Warga! 45 Orang ​​Tewas

Amukan Badai Ida menyebabkan bencana besar di negara bagian selatan Louisiana dan badai bergerak ke wilayah utara Amerika Serikat. Negara-negara bagian timur laut umumnya mengabaikannya. Tanpa diduga, Ida  menyapu New York dan New Jersey hingga menyebabkan memecahkan rekor hujan deras dan banjir di banyak tempat. Mengutip laporan NTD pada Jumat 3 September 2021, stasiun kereta bawah tanah menjadi seperti air terjun. Peringatan darurat dikeluarkan untuk banjir bandang, karena peringatan datangnya terlambat, pihak berwenang dan orang-orang hampir tidak siap menghadapinya. Dilaporkan Associated Press, setidaknya 45 orang tewas di Pantai Timur AS 

NTD

Hujan deras turun sejak 1 September 2021, dan intensitas hujannya tidak terduga oleh semua lapisan masyarakat. Layanan Cuaca Nasional memperkirakan bahwa sistem awan sisa Ida dapat membawa sekitar 25,4 hingga 50,8 mm hujan per jam ke New York, dan ada risiko banjir di kota metropolitan dan beberapa daerah dataran rendah.

Namun yang terjadi hujan semakin deras, National Weather Service cabang New York City mengeluarkan peringatan banjir bandang sekitar pukul 7 malam itu; meningkat sekitar pukul 09:30 dan mengeluarkan darurat banjir bandang untuk pertama kalinya. Lembaga itu memperingatkan bahwa situasinya mungkin “mengancam kehidupan”.

Keterangan Foto : Sebelumnya pada 2 September 2021, di Brooklyn, New York, seorang pengendara mobil melajukan mobilnya melewati jalan tol yang tergenang banjir. (ED JONES/AFP via Getty Images)

Selama kejadian ini, hujan lebat bercampur dengan hembusan angin kencang, dan curah hujan per jam yang diukur di Central Park mencapai sekitar 80 mm. Angka ini memecahkan rekor yang dibuat oleh badai tropis Henri, yang diperingatakan oleh pihak berwenang lebih dari 10 hari yang lalu.

Gubernur New York Kathy Hochul, yang baru saja menjabat minggu lalu, mengatakan dengan terus terang: “Kami tidak tahu bahwa antara pukul 20:50 dan 21:50 tadi malam, bahwa langit akan benar-benar terbuka dan membawa tingkat Air Terjun Niagara ke jalan-jalan di New York. Hal ini tidak terduga? Saya ingin tahu jawabannya.”

Curah hujan deras yang begitu singkat di New York membanjiri sistem drainase perkotaan hingga menyebabkan banyak tempat menjadi kota air. Kendaraan mengarungi air, dan mobil yang diparkir di pinggir jalan tidak berdaya terendam di air. 

Bahkan, beberapa stasiun kereta bawah tanah di New York tampaknya seperti terjadi debit banjir dari waduk, dan kereta terpaksa dihentikan. Banyak rumah penduduk terendam banjir, dan toilet seperti air mancur; hampir semua pertandingan Grand Slam US Open 2021  ditunda di babak kedua.

Pada awal Juli, badai tropis Elsa melintasi perbatasan. Pemandangan banjir beberapa stasiun kereta bawah tanah di New York masih segar dalam ingatan. Kini, kereta bawah tanah kembali ditutup dalam skala besar di tengah hujan lebat.

Melihat hujan lebat, Walikota New York City, Bill de Blasio mengumumkan keadaan darurat di kota sebelum tengah malam. Ia menyerukan kepada masyarakat untuk tinggal di rumah, menjauh dari kereta bawah tanah, dan tidak mengemudi di jalan raya.

Setelah hujan lebat, petugas kepolisian New York awalnya menghitung korban. Polisi menemukan bahwa sebagian besar korban tewas di ruang bawah tanah mereka sendiri yang terendam banjir.

Angkutan umum seperti subway dan rel kereta api yang sempat dihentikan sementara, perlahan kembali normal hingga cuaca cerah pada Kamis 2 September.

Metodija Mihajlov, seorang pemilik sebuah restoran di Manhattan kepada AFP mengatakan: “Saya berusia 50 tahun dan saya belum pernah melihat hujan yang begitu deras. Saya seperti tinggal di hutan. Ini seperti badai hujan tropis. Terlalu tidak masuk akal. Sungguh luar biasa. Semuanya sangat aneh tahun ini.”  Sedangkan ketinggian air di ruang bawah tanah tempatnya mencapai sekitar 7,62 cm.

Pada tahun 2012, New York pernah dilanda Badai Sandy dan kereta bawah tanah benar-benar ditangguhkan selama beberapa hari. Metropolitan Transportation Authority of New York (MTA) menginvestasikan lebih dari US$2 miliar untuk memperkuat pengendalian banjir dan drainase. Namun demikian, dua hujan lebat dalam dua bulan terakhir telah menyebabkan garis pertahanan tanggul jebol. Akibatnya,  membuat orang-orang khawatir tentang kemampuan sistem kereta bawah tanah berusia seabad ini untuk menahan hujan lebat.

Ratusan penerbangan dibatalkan di Bandar Udara LaGuardia, Bandara Internasional John F. Kennedy , Newark dan bandara lainnya.  Dilaporkan tentang Video banjir terminal bandara. 

Keterangan Foto ; Pada 1 September 2021, di Bronx, New York City, hujan yang dibawa oleh Badai Ida membanjiri ruang bawah tanah restoran cepat saji ayam goreng Kennedy. (David Dee Delgado/Getty Images)

Polisi mengatakan sebelumnya bahwa ada sembilan orang tewas di New York City, dan para korban berusia antara 2 dan 86 tahun. Sebanyak delapan dari orang tewas karena tidak ada waktu untuk melarikan diri dari ruang bawah tanah di Queens dan Brooklyn.

Selain itu, media lokal melaporkan bahwa setidaknya 22 orang tewas di wilayah New York. Jumlah kematian dan cedera saat ini masih harus dikonfirmasi lebih lanjut.

Seorang juru bicara walikota Elizabeth, New Jersey, mengatakan kepada AFP bahwa total empat warga Elizabeth tewas. Daerah setempat juga telah menyatakan keadaan darurat.

Di Passaic, New Jersey, satu orang dipastikan tewas. Tiga orang tewas di Montgomery County, Pennsylvania.

Selain itu, banyak distrik administratif, termasuk Manhattan, The Bronx, dan Queens, yang mana jalan utamanya dihantam  banjir dan ditutup. Unit penyelamat berhasil menyelamatkan ratusan orang. (hui)

Keterangan Foto : Pada tanggal 2 September 2021, di Bronx, New York City, setelah hujan deras yang dibawa oleh Badai Ida, seseorang sedang membersihkan kerikil di depan sebuah bangunan batu berwarna cokelat. (David Dee Delgado/Getty Images)

Keterangan Foto : Pada 2 September 2021, di Bronx, New York City, sebuah mobil ditinggalkan di Jalan Tol Degan yang terendam banjir setelah Badai Ida diguyur hujan lebat semalaman. (Spencer Platt/Getty Images)

Pada 2 September 2021, di New York City, rel kereta api di Bronx terendam banjir setelah Badai Ida deras dan hujan semalaman. (Spencer Platt/Getty Images)

Pada 2 September 2021, di New York City, sebuah pohon tumbang menghalangi pejalan kaki dan lalu lintas setelah Badai Ida semalam. (Spencer Platt/Getty Images)

Pada 2 September 2021, di New York City, dilanda badai Ida dan hujan semalaman, dan mobil-mobil ditinggalkan di Jalan Raya Degan yang terendam di Bronx. (Spencer Platt/Getty Images)

Pada 2 September 2021, pejabat Biro Keamanan Taman Kota New York menunggang kuda untuk menjelajahi Greyshot Arch di Central Park, yang dibanjiri setelah Badai Ida menyebabkan angin kencang dan curah hujan. (Alexi Rosenfeld/Getty Images)

Pada 2 September 2021, di New York City, sebuah bengkel di komunitas White Rock di Queens rusak parah setelah semalaman angin kencang dan hujan lebat. (Scott Heins/Getty Images)

Pada 2 September 2021, di Newark, New Jersey, Abilio Viegas mencoba memperbaiki mobil vannya yang kebanjiran di South Street. (Michael M. Santiago/Getty Images)

 

Pada 2 September 2021, di Pegunungan Mulika, New Jersey, setelah angin puting beliung membawa rekor curah hujan di seluruh wilayah tersebut, terlihat sebuah rumah rusak akibat angin puting beliung . (BRANDEN EASTWOOD/AFP via Getty Images)

Pada 2 September 2021, setelah badai Ida membawa rekor curah hujan dan menyapu Gunung Mulika, New Jersey, Sam Cattelanbang membantu seorang teman membersihkan puing-puing dari rumahnya. (BRANDEN EASTWOOD/AFP via Getty Images)

Pada 2 September 2021, di Pegunungan Mulika, New Jersey, setelah angin puting beliung membawa rekor curah hujan di seluruh wilayah tersebut, orang-orang melihat sebuah rumah rusak akibat angin puting beliung. (BRANDEN EASTWOOD/AFP via Getty Images