ETIndonesia-Kita sering meminta berkat kepada Tuhan. Tapi siapakah yang menerimanya?
Mari simak kisah berikut.
Suatu hari, Tuhan mengadakan perjamuan, dan memanggil semua hewan di hutan untuk bergabung.
Setelah perjamuan berakhir, Tuhan mengambil sepasang sayap.
Kemudian Dia berkata “Aku punya hadiah untuk diberikan kepada siapa pun yang mau menerima, jika ada di antara kalian yang menyukai hadiah ini, maka dia dapat mengambilnya, dan kemudian menaruhnya di punggung.”
Hewan-hewan tersebut mendengar bahwa mereka dapat menerima hadiah itu, jadi mereka berkumpul dan mendekat.
Tapi ketika mereka melihat hanya ada sepasang sayap di tanah, dan nantinya bisa ditaruh di punggung, mereka saling memandang dan berpikir bahwa: jika mereka menaruh benda ini di punggung, bukankah malah akan menambah beban, bukankah mereka malah akan lebih sulit bergerak karena beban di punggungnya ditambah!
Setelah melihat sayap itu untuk sementara waktu, hewan-hewan tersebut kembali mundur ke posisi mereka.
Setelah beberapa waktu, akhirnya seekor burung kecil muncul, melihat sepasang sayap itu tergeletak di tanah, dia berpikir: Tuhan tidak akan memperlakukan hewan dengan buruk, jadi beban di punggung itu, bisa jadi adalah sebuah anugerah.
Jadi, burung itu langsung mengangkat sepasang sayap tersebut, dan menaruhnya di punggung.
Setelah beberapa saat, burung kecil itu mencoba untuk menggerakkan sayapnya, tak disangka dia tidak hanya merasakan bahwa sayap itu sama sekali tidak terasa berat dan tidak terasa sebagai beban sama sekali, tapi dia juga dengan lembut mulai terbang ke langit.
Banyak binatang lain melihat pemandangan itu dan merasa menyesal.
Makna yang terkandung dalam cerita di atas:
Hal-hal yang tampak seperti kesulitan, tantangan, dan rintangan dalam hidup, sesungguhnya jika seseorang dapat menghadapinya, menerimanya sebagai pengaturan Tuhan, orang itu akan menerima berkat yang tak terduga dibaliknya.
Karena Tuhan itu Maha Penyayang dan Maha Adil, Dia tidak mungkin mengatur hal-hal buruk untuk kita, Dia hanya ingin kita ditempa agar menjadi semakin kuat, agar kita layak menerima kebaikan.
Seolah-olah ada banyak hal yang terlihat seperti rintangan, cambukan atau tantangan di permukaan, namun nyatanya, itu adalah sayap yang akan mengangkat kita hingga sukses ke langit.
Jika kita bisa seperti burung kecil itu, menerima tantangan sebagai sebuah anugerah, maka pada akhirnya, kita akan bisa mencapai sukses.
Seperti yang diajarkan dalam Aliran Buddha: baik atau buruk adalah baik. Orang biasa mungkin hanya lebih suka menerima kebaikan yang tampak di permukaan, ataupun keberuntungan. Tetapi mereka yang mengerti Tao tahu bahwa kesengsaraan juga adalah sebuah berkat, karena Tuhan memiliki karunia yang jauh lebih besar, namun hanya bisa tampak saat kita berani menghadapi kesulitan yang dianugerahkan kepada kita.(anai/yant)
Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.