Louise Bevan
Setelah diselamatkan dan diperkenalkan kembali ke alam liar lebih dari satu dekade lalu, seekor gajah yang dulunya yatim piatu kembali mengunjungi Keeper atau perawatnya. Induk gajah itu tak sendirian. Ia datang bersama anaknya untuk bertemu dengan pria itu.
Gajah yang bernama Sunyei, muncul mengunjungi kepala perawatan gajah Sheldrick Wildlife Trust, Benjamin, di Ithumba, Kenya. Pada 1 September, Trust membagikan video tentang gajah tersebut di akun Facebooknya.
Dalam klip pendek, terlihat Sunyei yang kini sudah dewasa menyeruput camilan yang diberikan oleh penyelamatnya. Anak Sunyei tetap berada di sisi induknya.
“Lima puluh tahun lalu, dianggap tak mungkin untuk memelihara gajah yatim piatu dari ketergantungan susu, apalagi memperkenalkan mereka kembali ke alam liar, Sunyei adalah bukti, begitu dilepasliarkan, anak-anak yatim ini dapat berkembang. Bahkan memulai keluarga mereka sendiri!,” tulis Trust.
Sunyei ditemukan sendirian di alam liar Afrika hampir 20 tahun lalu, setelah dipisahkan dari induknya saat sebagai anak gajah yang baru lahir. Setelah dibawa oleh Sheldrick Wildlife Trust, dia lebih dekat dengan Benjamin, penjaga utamanya, pria yang bertanggung jawab atas perawatannya dari kesehatan dan kebahagiaan gajah sepanjang waktu.
Di penangkaran Ithumba, Sunyei mempelajari keterampilan yang dia butuhkan untuk menjaga dirinya sendiri. Ia akhirnya pergi atas kemauannya sendiri pada tahun 2009.
“Meskipun mungkin sudah lebih dari satu dekade sejak Sunyei memilih untuk kembali ke alam liar, tampaknya dia tidak pernah melupakan kebaikan yang ditunjukkan kepadanya,” kata Rob Brandford, Direktur Eksekutif Trust kepada The Dodo.
“Seekor gajah yang tumbuh dewasa dan hidup liar memiliki keinginan untuk memperkenalkan bayinya kepada keluarga manusia yang membesarkannya, berbicara banyak tentang kecerdasan mereka dan rasa kekeluargaan mereka,” tambahnya.
Sejak reuni Sunyei dan Benjamin, induk gajah itu kembali beberapa kali dengan anaknya. Hal demikian membuat ikatannya dengan pria yang membesarkannya menjadi lebih penuh arti.
Program Trust berhasil menyelamatkan dan mengembalikan lebih dari 160 gajah yatim piatu ke alam liar selama 40 tahun beroperasi. Setiap penyelamatan disesuaikan dengan kebutuhan individu gajah, mulai dari susu formula yang diperkaya secara khusus hingga pemantauan cuaca dan sumber daya saat anak gajah pindah ke kawasan konservasi yang dikenal sebagai “unit reintegrasi, untuk siap dilepasliarkan.
“Mungkin yang paling luar biasa adalah waktu yang dibutuhkan, gajah yatim piatu membutuhkan pengasuhan yang luar biasa dan perlu diajari keterampilan dasar bertahan hidup, belajar dari penjaganya, dari satu sama lain dan dari gajah liar,” demikian unggahan Trust di Facebooknya.
Cara ini membutuhkan waktu antara 6 sampai 10 tahun. Selalu gajah yang memutuskan kapan mereka siap untuk meninggalkan pengasuh mereka dan berjuang sendiri di alam luas. (asr)