Li Mei dan Lin Mingdi
Pada Selasa 5 Oktober 2021, 235 juta orang didiagnosis di seluruh dunia, kecuali daratan Tiongkok dan sekitar 4,81 juta meninggal dunia. Australia mengumumkan rencana hidup bersama COVID-19 dan siap membuka perbatasannya minggu depan. Australia juga memborong pil Molnupiravir. Lebih dari 10.000 dokter dan ahli di seluruh dunia telah menandatangani ‘Deklarasi Roma’ menyerukan diakhirinya campur tangan politik dan membela hak-hak dokter dan pasien.
Rusia menambahkan 895 kasus kematian pada 5 Oktober, angka yang memecahkan rekor lagi. Selain itu, sebanyak 25.110 kasus baru dikonfirmasi.
Kremlin menyatakan keprihatinan serius tentang lonjakan kasus. Rusia mengatakan bahwa jumlah pasien di rumah sakit negara itu, naik dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu.
Kini, Pusat pameran di St. Petersburg diubah menjadi rumah sakit sementara untuk meredakan tekanan medis.
Pihak berwenang meminta orang-orang untuk divaksinasi untuk menghentikan penyebaran virus. Negara itu sedang mempertimbangkan untuk menerapkan kembali pembatasan.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan bahwa mereka akan membeli 300.000 pil antivirus buatan Merck, Molnupiravir.
Scott morrison mengatakan, perawatan ini berarti, kita akan dapat hidup berdampingan dengan virus, bahkan dalam keadaan yang tidak menguntungkan, jika Anda benar-benar terinfeksi virus, kami akan melakukan perawatan untuk memastikan bahwa gejala ini berkurang dan sakitnya tidak terlalu parah. Mengecilkan kemungkinan di unit perawatan intensif.”
Pada Selasa 5 Oktober, 1.763 kasus baru dikonfirmasi di negara bagian Australia, Victoria, yang mencatatkan rekor tertinggi.
Australia berencana untuk membuka kembali perbatasannya bulan depan untuk mengizinkan warga negara yang divaksinasi penuh untuk bepergian ke luar negeri. Turis internasional tahun depan baru dapat memasuki Australia. Pihak berwenang akan memberikan prioritas untuk mengizinkan imigran terampil dan pelajar untuk kembali ke Australia.
Sementara itu, New York City dimulai pada Senin 4 oktober, mengharuskan fakultas dan staf sekolah umum yang belum divaksinasi untuk cuti yang tidak dibayar. Pada hari itu, ratusan orang berkumpul di luar Biro Pendidikan untuk memprotes aturan tersebut.
“Tubuh saya, saya yang bertanggung jawab, Anda tidak bisa memaksa saya untuk divaksinasi,” demikian bunyi protes.
Susan Sun, seorang guru matematika di Queens District Public School di New York City menyatakan, sangat menyenangkan, dan juga sangat memuaskan, ia menemukan banyak rekan kerja dan mereka telah divaksinasi. Tetapi mereka semua ikut turun ke jalan dan berbicara, “Saya mendukung Anda. Meskipun saya telah divaksinasi, saya mendukung Anda dalam menolak paksaan ini.”
Sementara itu, “Deklarasi Roma” Pneumonia Wuhan Global yang diprakarsai oleh Persatuan Dokter dan Ilmuwan Medis Internasional pada September, telah ditandatangani lebih dari 10.000 dokter dan ilmuwan pada Senin (4/10).
“Deklarasi Roma” menekankan pemulihan hubungan dokter-pasien yang normal, mengakhiri intervensi politik, dan memulihkan kepercayaan dan integritas dalam praktik medis. (hui)