Kesaksian Whistleblower : Facebook Bahayakan Anak-anak dan Lebih Utamakan Keuntungan

Jin Shi – NTD

Pada sidang Kongres AS pada Selasa (5 /10/2021), seorang Whistleblower membuktikan bahwa Facebook mengetahui produknya berbahaya bagi remaja, tetapi menolak untuk melakukan perubahan.

Mantan manajer produk Facebook Frances Haugen dalam kesaksiannya di Sidang Kongres AS menyatakan, Kongres AS harus bertindak, dikarenakan Facebook tidak akan menyelesaikan krisis akibat produknya. 

Haugen menuding Facebook menempatkan kepentingan bisnis semata di atas keselamatan publik. Bahkan aplikasinya, instagram memancang para remaja kecanduan

“Saya di sini, hari ini karena saya percaya bahwa produk Facebook membahayakan anak-anak, memprovokasi perpecahan, dan melemahkan demokrasi kita,” ujarnya. 

Haugen yang berusia 37 tahun sebelumnya telah mengungkapkan banyak cerita orang dalam di Facebook, yang menyebabkan kegemparan. Akan tetapi baru pada  Minggu lalu dia muncul di layar untuk diwawancara oleh media dan mengungkapkan identitasnya kepada publik.

“Saya mengambil risiko besar untuk keluar, karena saya yakin kita masih punya waktu untuk bertindak. Kita harus bertindak sekarang,” katanya. 

Di antara kisah-kisah orang dalam yang diungkapkan oleh Haugen, hal paling mengkhawatirkan adalah efek berbahaya dari media sosial yakni Facebook dan Instagram terhadap psikologi remaja.

Survei internal Facebook sendiri menemukan bahwa 32% remaja putri mengatakan, ketika mereka tidak puas dengan citra tubuh mereka, Instagram membuat mereka merasa lebih buruk. Remaja juga menuduh Instagram memperburuk tingkat kecemasan dan depresi diri mereka.

Senator AS,  Richard Blumenthal mengatakan :  “Anak-anak kita adalah korban. Remaja saat ini merasa curiga dan tidak aman ketika mereka melihat diri mereka di cermin.”

Namun, Facebook tidak mengambil tindakan apa pun sebagai tanggapan atas penyelidikan ini, juga tidak mengumumkan secara terbuka hasil penyelidikan tersebut. 

Haugen mengatakan, ketika bertentangan dengan kepentingan publik, Facebook  berulang kali memilih untuk mengoptimalkan kepentingannya sendiri.

Haugen berkata : “Mereka ingin memastikan generasi remaja berikutnya bergantung pada Instagram seperti generasi saat ini.”

Senator AS : “Dengan memancing anak-anak?”

Haugen: “Dengan memancing anak-anak.” 

Menghadapi tuduhan tersebut, Facebook sebelumnya mengklaim konten yang diungkapkan oleh Haugen menyesatkan dan gagal mencerminkan secara jujur ​​peran positif Facebook dalam mempromosikan interaksi sosial kaum muda.

Senator AS Richard Blumenthal mengatakan, Facebook menolak untuk mengakui dan mengambil tindakan, membuat mereka bangkrut secara moral.

Hanya sehari sebelum Haugen menghadiri sidang kongres, Facebook dan dua platform sosialnya Instagram dan WhatsApp mengalami crash global yang jarang terjadi karena masalah teknis. Pada Senin 4 Oktober, saham Facebook turun 4,9%.

Pada sidang pada hari Selasa 5 Oktober, anggota bipartisan dari Komite Perdagangan Senat AS mengecam CEO Facebook Mark  Zuckerberg dan mendesaknya untuk datang ke Kongres. 

Insiden whistleblower Facebook dipercayai menjadi katalisator bagi pemerintah AS untuk membuat tindakan regulasi yang ketat terhadap Big Tech. (hui)