Luo Tingting
Pasukan operasi khusus AS dilaporkan telah diam-diam ditempatkan di Taiwan setidaknya selama setahun untuk membantu melatih kemampuan pertahanan pasukan Taiwan. Departemen Pertahanan AS tidak mengkonfirmasi hal ini.
Pada 7 Oktober 2021, media AS “Wall Street Journal” mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa sebuah unit yang terdiri dari sekitar 20 pasukan operasi khusus AS dan marinir, secara diam-diam ditempatkan di Taiwan untuk melatih kekuatan militer Taiwan dan memperkuat sistem pertahanan Taiwan.
Seorang pejabat mengungkapkan bahwa militer AS telah membantu Taiwan dalam melakukan pelatihan kapal kecil dan pertahanan darat setidaknya selama setahun. Mereka telah dirotasi sesuai waktu.
Laporan itu mengatakan bahwa meskipun ukuran militer AS yang ditempatkan di Taiwan kecil dan sangat simbolis, akan tetapi dapat meningkatkan kemampuan pertahanan Taiwan dan meningkatkan kepercayaan diri dalam melawan invasi bersenjata Komunis Tiongkok.
Laporan itu juga menunjukkan, pejabat pemerintah AS saat ini dan mantan pejabat setuju bahwa memperdalam hubungan militer antara AS dan Taiwan lebih baik daripada menjual peralatan militer ke Taiwan.
Matthew Pottinger, yang menjabat sebagai wakil penasihat keamanan nasional selama pemerintahan Trump, mengatakan bahwa Taiwan harus mementingkan pertahanan nasional, berinvestasi dalam sistem yang murah dan mematikan, dan meningkatkan kualitas militer.
Asisten Menteri Pertahanan AS, Christopher Maier menyarankan pada bulan Mei lalu agar mengerahkan pasukan di Taiwan untuk meningkatkan kemampuan militer Taiwan, termasuk menunjukkan kepada militer Taiwan bagaimana mempertahankan diri dari pendaratan amfibi dan pelatihan untuk pertahanan melawan musuh.
Pada hari yang sama, Reuters mengutip dua orang yang mengetahui masalah tersebut yang meminta dengan identitas anonim mengatakan bahwa, sejumlah kecil anggota pasukan operasi khusus AS untuk sementara bergiliran ditempatkan di Taiwan. Mereka bertujuan untuk melatih pasukan Taiwan.
Orang-orang yang mengetahui masalah ini menolak untuk mengatakan berapa lama pelatihan itu berlangsung, tetapi mengisyaratkan sudah terjadi sebelum pemerintahan Biden menjabat pada Januari lalu.
Pentagon, yang belum mengungkapkan rincian kerja sama militer AS-Taiwan, tidak akan berkomentar atau mengonfirmasi laporan yang relevan.
Juru bicara Pentagon, John Supple mengatakan: ia tidak memiliki komentar tentang operasi, atau pelatihan khusus, tetapi ia ingin menekankan bahwa dukungan AS untuk Taiwan dan hubungan pertahanan AS dengan Taiwan saat ini didasari oleh ancaman Komunis Tiongkok, tetap konsisten.”
John Supple mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Voice of America, Komunis Tiongkok terus meningkatkan upayanya untuk mengintimidasi dan menekan Taiwan dan sekutu serta mitra lainnya, termasuk meningkatkan aktivitas militer di dekat Taiwan, Laut China Timur, dan Laut China Selatan. AS percaya bahwa kegiatan ini mengacaukan dan meningkatkan risiko salah penilaian.”
Menurut dia, Amerika Serikat memiliki kepentingan abadi dalam perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik. Pihaknya juga mendesak Beijing untuk mematuhi komitmennya agar secara damai menyelesaikan perbedaan antara kedua sisi selat. Hal ini dinyatakan dalam tiga komunike bersama.
Anggota Kongres AS dari kedua belah kubu menyatakan dukungan mereka atas berita pengerahan pasukan AS di Taiwan.
Ketua Subkomite Asian Affairs DPR AS di Komite Luar Negeri , Perwakilan Demokrat, Ami Bera mengatakan pada konferensi pertahanan: “Saya pikir kami memiliki personel khusus dan personel lain di sana, dan kami biasa melatih tentara Taiwan di sana dan bekerja sama dengan mereka.”
Anggota Senat Komite Angkatan Bersenjata, Senator Republik, Thom Tillis mengaku belum diberi tahu secara spesifik, hanya melihat laporan publik.
Dia hanya menambahkan, “Sebenarnya, jika jumlahnya beberapa ratus, saya akan lebih gembira.”
Seorang militer Taiwan yang tidak disebutkan namanya sebelumnya mengungkapkan kepada Central News Agency, bahwa Amerika Serikat dan Taiwan telah menggelar latihan bersama dan pelatihan terkoordinasi dalam perang khusus selama lebih dari 10 tahun, tetapi kedua pihak belum mengungkapkannya kepada dunia luar.
Dengan intensifikasi intrusi Komunis Tiongkok ke Taiwan, kerja sama dan interaksi militer antara Amerika Serikat dan Taiwan semakin diperkuat. Amerika Serikat tidak hanya menjual sejumlah besar peralatan militer tingkat tinggi ke Taiwan, tetapi juga terus mengirim pasukan ke Taiwan untuk membantu pelatihan dan meningkatkan kemampuan pertahanan militer Taiwan.
United Daily News Taiwan melaporkan pada 16 Mei, bahwa sejumlah besar perwira dan tentara Brigade Kerjasama Keamanan Angkatan Darat AS ditempatkan di Pusat pelatihan Gabungan Distrik Utara Pelatihan Pasukan Angkatan Darat di Hukou, Hsinchu, Taiwan pada bulan April lalu. Formasi militer AS mencakup semua senjata. Sebagai penasihat, militer AS mengamati pelatihan angkatan laut, darat dan Batalyon Udara Gabungan Taiwan di pangkalan. (hui)