NTD Zhao Fenghua dan Liu Fang
Provinsi Shanxi, Tiongkok dilanda hujan lebat terus menerus. Banjir datang secara tiba-tiba. Penduduk setempat yang terkena bencana mengatakan bahwa pemerintah Komunis Tiongkok tiba-tiba membuka pintu air dan tidak ada peringatan dini sehingga menyebabkan desa tersebut kebanjiran. Banjir kembali menerjang dan menyebabkan kerugian besar.
Baru-baru ini, sebuah video beredar di Internet daratan Tiongkok bahwa orang-orang di Shanxi yang terkena bencana, naik ke truk “kandang babi” yang mengangkut babi ketika mengevakuasi diri.
“Truk kandang babi” yang awalnya digunakan untuk mengangkut babi itu, dipenuhi penduduk desa yang terkena bencana, membuat para netizen yang merekam video tersebut merasa agak tidak berdaya. Mereka berseru: “Ternyata di dalamnya berisi manusia !”
Menurut pengumuman pemerintah, lebih dari 1,75 juta jiwa terkena dampak banjir di Shanxi, lebih dari 17.000 rumah ambruk, dan lebih dari 120.000 orang dievakuasi. Karena kebiasaan Komunis Tiongkok menutupi bencana ditambah dengan informasi yang disampaikannya tidak jelas, jumlah orang yang terkena dampak banjir di Shanxi perlu diverifikasi.
Namun demikian, dilihat dari video ini, bahkan kendaraan yang mengangkut babi digunakan untuk mengevakuasi para korban. Terlihat bencana lokal sangat serius. Sedangkan sarana yang digunakan untuk bantuan bencana masih minim. (hui)