Topan Kompasu yang Menerjang Filipina Tewaskan Warga, Hong Kong Tutup Sekolah

NTD

Topan Kompasu melanda Filipina pada Senin (11/10/2021). Sebanyak 9 orang tewas dan 11 orang hilang. Topan Kompasu kemudian menuju ke Laut Cina Selatan, Otoritas Hong Kong menerbitkan peringatan angin kencang No 3 Selasa (12/10/2021) Hong Kong mengumumkan penutupan sekolah.

Kantor Berita Central News Agency Taiwan melaporkan bahwa Pusat Tanggap Bencana Nasional Filipina mengumumkan korban tewas akibat Topan Kompasu yang menerjang negara itu. 

Sebanyak empat orang tewas dalam tanah longsor di provinsi pegunungan pedalaman Benguet, dan satu orang di provinsi pesisir Cagayan tenggelam. Lainnya, 7 orang  kehilangan kontak di Pulau Luzon. 

Petugas Pers Provinsi Cagayan, Rogelio Sending mengatakan kepada AFP bahwa banjir berdampak terhadap 11 kota serta sejumlah jalan utama dan jembatan setempat. 

Topan Kompasu menyebabkan banjir bandang di sebuah desa di provinsi pulau barat Palawan yang menewaskan 4 orang dan 4 orang lainnya hilang. 

Semua Sekolah di Hong Kong Ditutup

Observatorium Hong Kong menunjukkan bahwa pada pukul 10 pagi Selasa (12/10/2021) topan Kompasu berada sekitar 600 kilometer tenggara Hong Kong. 

Diperkirakan akan bergerak ke barat dengan kecepatan sekitar 25 kilometer per jam dan akan melintasi bagian utara Laut Cina Selatan.

Sekitar tengah hari, aturan lingkaran adalah sekitar 600 kilometer tenggara Hong Kong. Meskipun tidak bertiup langsung ke arah Hong Kong, Observatorium menunjukkan akan membawa hujan lebat ke Hong Kong.

Para ahli memperkirakan akan lebih kuat dari topan “Lionrock ” yang melanda Hong Kong pada minggu lalu.Observatorium mengeluarkan peringatan angin kencang No 3 kepada publik. Semua sekolah ditutup. Pada saat yang sama, mendesak untuk mengambil tindakan darurat yang memastikan keselamatan siswa.

Di bawah peringatan  angin kencang No. 3, warga masih beraktivitas seperti biasa untuk sementara waktu. Aktivitas bisnis tetap sama,  lalu lintas di kota dibuka secara normal. 

Namun demikian, beberapa perusahaan meminta para karyawan pulang kerja lebih awal untuk mencegah lalu lintas terganggu saat badai terjadi. Sejumlah besar warga pergi ke pasar dan supermarket untuk berbelanja dan menyimpan persediaan makanan. 

Observatorium Hong Kong mengatakan bahwa pada sore hari 12 Oktober, mungkin mempertimbangkan untuk menaikkan peringatan badai ke No. 8. Diperkirakan “Kompasu” akan membawa hujan lebat pada malam tanggal 12 Oktober dan angin kencang semakin kuat.

Sebanyak 66 Bencana di Taiwan

Taiwan mencabut peringatan topan Kompasu pada pukul 8:30 pagi 12 Oktober. Pusat Tanggap Bencana Pusat mengatakan bahwa total 66 bencana topan di Taiwan, 30 kasus pohon tumbang di jalanan dan 8 kasus operasi pencarian dan penyelamatan.  

Selain itu, lebih dari 20 orang di Wutai, Kabupaten Pingtung pergi ke Daguei Lake untuk mendaki gunung pada 9 Oktober. Laporan menyebutkan, dua anggota dari mereka telah jatuh ke jurang dan ditarik keluar oleh rekan satu tim mereka. Satu orang mengalami luka berat dan satu lainnya mengalami luka sedang.

Setelah menerima laporan, sebanyak 10 kendaraan dan 30 petugas pemadam kebakaran diterjunkan termasuk 11 sukarelawan, untuk operasi penyelamatan. Karena Badai Tropis Kompasu berdampak terhadap Taiwan, tim penyelamat memperkirakan mereka akan membutuhkan tambahan dua hari untuk mencapai lokasi. 

Dalam insiden terpisah, seorang pria  yang sedang dalam perjalanan kelompok lima hari untuk mendaki, meninggal pada hari Minggu setelah jatuh dari tebing. Tim penyelamat Kota Taichung dan Kabupaten Miaoli berhasil mengevakuasi jenazahnya dan membawanya ke rumah duka di Taichung. (hui)

FOKUS DUNIA

NEWS