ETIndonesia- Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Lebak, Banten, pada Senin (1/11) pukul 05.00 WIB memicu terjadinya banjir setinggi 50-100 sentimeter.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, merilis, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat banjir tersebut merendam sedikitnya 26 unit rumah yang ditinggali 26 KK di Desa Nameng, Kecamatan Rangkasbitung. Selain itu satu gedung sekolah juga terdampak.
BPBD Kabupaten Lebak melaporkan tidak ada jatuhnya korban jiwa atas peristiwa tersebut, akan tetapi seorang warga sempat hanyut terseret arus banjir namun berhasil diselamatkan. Sementara itu ada dua warga yang mengalami kehilangan kesadaran atau pingsan akibat syok.
Dalam rangka percepatan penanganan banjir, BPBD Kabupaten Lebak telah berkoordinasi dengan lintas instansi untuk kaji cepat. Menurut laporan hingga pukul 20.30 WIB, banjir telah berangsur-angsur surut di beberapa titik.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini prakiraan cuaca yang menyebutkan bahwa hujan deras yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Banten hingga Selasa (2/11).
BMKG juga telah menetapkan wilayah Provinsi Banten dalam level ‘siaga’ dari potensi ancaman bencana hidrometeorologi yang sapat dipicu oleh faktor cuaca.
Guna mengantisipasi adanya dampak tersebut, BPBD Provinsi Banten telah meneruskan informasi peringatan dini kepada seluruh BPBD di provinsi Banten untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mengambil langkah-langkah upaya mitigasi. Di samping itu, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi adanya potensi bencana hidrometeorologi. (BNPB/asr)