ETIndonesia- Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Minggu pagi menyebabkan meluapnya sungai Pawan yang berada di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, pada Minggu (31/10) pukul 16.00 WIB. Meluapnya sungai Pawan mengakibatkan banjir yang berdampak ke tiga belas desa di tiga kecamatan di Kab. Ketapang
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan, merujuk pada laporan Pusdalops BNPB pada Senin (1/11), dari tiga kecamatan tersebut terdapat tiga belas desa terdampak antara lain, desa Simpang Tiga Semelangaan, desa Pangkalan Teluk, desa Sungai Kelik, desa Naga Tayap, dan desa Tanjung Medan yang terdapat di kecamatan Nanga Tayap. Selanjutnya desa Sandai Kiri, desa Istana, desa Jago Bersatu, desa Pantai Patah dan desa Muara Jejak yang berada di kecamatan Sandai. Kemudian desa Ulak Medang, desa Mayak dan desa Tanjung Pura di kecamatan Muara Pawan ikut terdampak.
Banjir tersebut juga membuat 911 KK / 2.889 jiwa dan 911 unit rumah terdampak banjir dengan tinggi muka air (TMA) dikisaran 20 – 50 centimeter.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang melaporkan kondisi terakhir pada Senin (1/11) pukul 16.00 WIB, banjir di beberapa titik mulai surut dan BPBD terus mengupayakan percepatan penanganan dengan melakukan pengecekan ke rumah warga di lokasi terdampak, melakukan pendataan rumah dan fasilitas umum yang terdampak.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan yang disertai petir/kilat dan angin kencang berdurasi singkat. Wilayah yang berpotensi terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat untuk Selasa (2/11) yaitu di sebagian wilayah kabupaten Ketapang, kabupaten Bengkayang, kabupaten Landak, kabupaten Sanggau, kabupaten Kayong Utara, kabupaten Kapuas Hulu dan kabupaten Melawi.
Kemudian hujan yang disertai petir/kilat dan angin kencang berdurasi singkat berpotensi terjadi pada Rabu (3/11) di sebagian wilayah kabupaten Ketapang, kota Singkawang, kabupaten Mempawah, kabupaten Sanggau, kabupaten Kayong Utara, kabupaten Kapuas Hulu, kabupaten Sambas, kabupaten Sintang, kota Pontianak dan kabupaten Kubu Raya.
Analisis inaRISK juga menunjukan Kabupaten Ketapang memiliki potensi risiko banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. BNPB mengimbau kepada pemangku kepentingan di daerah setempat dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi La Nina. La Nina merupakan anomali iklim yang dapat memicu peningkatan curah hujan dan diprediksi terjadi pada bulan Oktober 2021 hingga Februari 2022.
Masyarakat diharapkan mempersiapkan diri untuk evakuasi mandiri saat banjir melanda, antara lain memahami rute evakuasi dan daerah yang lebih aman dari banjir. Kemudian mewaspadai adanya saluran air, lubang, dan tempat-tempat lain yang tertutup genangan banjir dan menghindari tersengat listrik dengan mematikan sumber listrik yang ada. (BNPB/asr)