Amerika Mengadvokasi B3W untuk Melawan Proyek OBOR Tiongkok

oleh Li Yan

Di hari kedua KTT COP26 PBB di Glasgow, Skotlandia, 2 November, Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa negara demokrasi akan menggunakan cara-cara yang lebih ramah lingkungan untuk membantu negara-negara berkembang menyingkirkan jebakan utang dan korupsi yang diciptakan oleh inisiatif One Belt One Road (OBOR) (Satu Sabuk, Satu Jalan) pemerintah komunis Tiongkok

Selama berlangsungnya KTT Iklim COP26, Biden dan Ursula von der Leyen, Presiden Komisi Eropa menjadi tuan rumah bersama prakarsa Membangun Dunia yang Lebih Baik (Build Back Better World. B3W) untuk menggantikan inisiatif OBOR.

Rencananya prakarsa B3W akan diumumkan pada pertemuan G7 bulan Juni tahun depan. Presiden Amerika Serikat berpendapat bahwa negara-negara Barat harus bekerja sama untuk mendukung infrastruktur di negara-negara berkembang. Ini akan menjadi kesempatan untuk membuktikan bahwa negara-negara demokrasi mampu mencapai tujuan tersebut.

“Kami memberikan alternatif positif untuk menghindari jebakan utang dan korupsi. Jika kami tidak melakukannya, itu akan menjadi penghambat langkah maju bagi negara-negara berkembang. Transparansi adalah yang paling penting”, kata Biden. 

“Dengan membantu dan menanggapi kebutuhan negara-negara berkembang, tetapi bukan mendikte proyek dari jarak jauh, kita dapat memberikan pengaruh positif terbesar bagi mereka yang paling membutuhkan”, tambahnya.

“Negara-negara sangat perlu mengembangkan infrastruktur … Sejak sekop menyentuh tanah, kita sudah harus memprioritaskan masalah mengatasi perubahan iklim dan memulai pertumbuhan ekonomi hijau”. 

Dia menambahkan : “Dengan bersatu untuk mengubah kehidupan orang-orang di seluruh dunia, saya pikir kita akan menunjukkan bahwa demokrasi masih merupakan cara terbaik dalam menggapai hasil”.

Sebelumnya, di hari Selasa, Biden meluncurkan rencana perlindungan hutan global baru yang bertujuan untuk menyatukan alat-alat diplomatik, ekonomi dan kebijakan demi mempromosikan perlindungan hutan di seluruh dunia.

Biden percaya bahwa selain dengan mengurangi emisi, alasan untuk menaruh perhatian tinggi terhadap masalah ini juga mencakup kemampuan hutan untuk menyerap karbon dan mempromosikan keanekaragaman hayati. Dia mengatakan bahwa menjaga vitalitas ekosistem vital adalah bagian tak terpisahkan dari tujuan yang harus dicapai oleh perubahan iklim kita.

“Kita perlu menangani masalah ini secara serius dengan dekarbonisasi melalui kebijakan ekonomi. Inilah yang kita lakukan di Amerika Serikat”, kata Biden.

CNN memperkirakan bahwa, presiden Biden juga akan menyampaikan pidato pada acara di KTT yang menyoroti kemajuan tentang Ikrar Metana Global (Global Methane Pledge), serta meluncurkan prakarsa baru demi memperkuat upaya pengurangan metana.

Administrasi Biden sedang merekomendasikan beberapa lembaga federal untuk mengembangkan aturan baru tentang pengurangan emisi metana, termasuk peraturan dari Badan Perlindungan Lingkungan. Peraturan tersebut akan mendorong perusahaan minyak dan gas untuk lebih akurat mendeteksi, memantau dan memperbaiki kebocoran metana dari sumur minyak baik yang baru maupun yang sudah ada, dari jaringan pipa dan peralatan lainnya.

Presiden juga akan menyampaikan pidato pada acara puncak tentang “Mempercepat Inovasi dan Penerapan Teknologi Bersih”. Dia akan mengumumkan inisiatif permintaan energi bersih baru dan memulai aliansi perintis. 

Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan bahwa ini adalah “ini adalah platform yang dibutuhkan oleh sektor swasta dalam mempercepat inovasi teknologi energi bersih dan menanggapi krisis iklim”.

Setelah itu, Biden akan mengadakan konferensi pers, kemudian meninggalkan Skotlandia pada hari Selasa malam untuk kembali ke Washington pada hari Rabu pagi.

Biden telah berada di Roma dan Glasgow selama 5 hari, menghadiri pertemuan G-20 sebelumnya dan kemudian Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP26) ke-26 di Glasgow, kota terbesar di Skotlandia. (sin)