oleh Lin Yan
Reuters melaporkan pada Kamis (4/11) bahwa pertemuan miliarder Tiongkok Jack Ma dengan Presiden Amerika Serikat pada 9 Januari 2017 ternyata menjadi pemicu serangkaian bencana bagi Alibaba dan dirinya karena ketidakpuasan tingkat tinggi partai komunis Tiongkok.
Jack Ma melakukan perjalanan ke New York beberapa hari sebelum Trump menjabat, dan mengadakan pertemuan empat mata dengan Trump di Trump Tower, ia berjanji akan menciptakan satu juta lapangan kerja bagi Amerika Serikat.
Laporan tersebut mengutip 4 orang yang dekat dengan Alibaba dan sumber pemerintah Beijing yang mengungkapkan bahwa, kunjungan Jack Ma ke AS sempat mengejutkan rezim Beijing, terutama melihat Jack Ma muncul dalam sebuah tanya jawab TV informal dengan wartawan di lobi gedung pencakar langit, dan komitmennya mengenai membuka lapangan kerja bagi warga AS.
2 orang sumber yang mengetahui masalah mengatakan bahwa pejabat komunis Tiongkok kemudian memberitahu tim hubungan masyarakat manajemen Alibaba bahwa pemerintah tidak puas dengan pertemuan Jack Ma dengan Trump yang tanpa persetujuan terlebih dahulu dari pihak berwenang.
Selain itu, 4 orang sumber yang dekat dengan Alibaba mengungkapkan bahwa mereka percaya bahwa pertemuan ini merupakan titik balik negatif antara Jack Ma dengan Beijing.
Pada Oktober tahun lalu, Jack Ma dalam pidatonya di Shanghai menuduh regulator keuangan komunis Tiongkok menghambat inovasi perusahaan. Sejak itu, kerajaan bisnis Jack Ma kena gempuran pihak berwenang. Termasuk pihak regulator menghentikan rencana IPO Ant Financial senilai USD. 37 miliar hanya 2 hari sebelum perusahaan teknologi keuangan itu go public pada 5 November, dan menginstruksikan reorganisasi Ant Financial, melakukan investigasi anti-monopoli terhadap bisnis Alibaba. Dan akhirnya menjatuhkan denda sebesar USD. 2,75 miliar kepada Alibaba pada April 2021.
Tindakan keras itu kemudian menyebar ke seluruh sektor swasta, dan Beijing telah memperkuat pengawasannya terhadap perusahaan-perusahaan di sektor teknologi, real estat, game, pendidikan, cryptocurrency, dan keuangan.
Duncan Clark, ketua BDA China, sebuah perusahaan konsultan investasi yang berbasis di Beijing, mengatakan kepada Reuters : “Mengingat bahwa sikap Jack Ma yang dianggap tidak sesuai dengan model tata kelola baru yang dikehendaki oleh Xi Jinping, secara otomatis dia yang pertama menjadi sasaran gempuran, sekaligus menandakan sebuah perubahan besar telah dimulai.
“Jack Ma Yun sering bertemu dengan presiden asing, perdana menteri, bangsawan, dan selebritas di Davos dan acara-acara lain atau selama kunjungannya ke luar negeri. Ada juga tamu-tamu terhormat di Hangzhou untuk bertemu dengannya”. Duncan Clark adalah penulis buku tentang Alibaba dan Jack Ma.
Menurut sumber lain yang dekat dengan Jack Ma, bahwa di kantor pusat Alibaba di Hangzhou, ada sebuah bangunan yang dijadikan museum bagi perusahaan, dan Jack Ma acap membawa turis asing ke sana.
Sumber tersebut menambahkan bahwa Jack Ma memandang pertemuan dengan politisi asing sebagai diplomasi tidak resmi Tiongkok. Ia memang gemar melakukan hal seperti itu.
Pada November 2020, pemerintah komunis Tiongkok mengambil alih kerajaan bisnis Jack Ma dan tiba-tiba mematahkan sayap konglomerat Tiongkok ini. Sehingga selama 1 tahun ia tidak bisa terbang ke mana-mana. Baru saja miliarder tersebut bisa pergi lagi ke Eropa meskipun sikapnya sudah berubah rendah.
Investor selalu ingin mengetahui situasi Jack Ma saat ini. Ketika Jack Ma muncul di pulau Mallorca Spanyol pada bulan Oktober, ini adalah perjalanan pertamanya ke luar negeri dalam lebih dari setahun, dan nilai pasar saham Alibaba langsung naik menjadi USD. 42 miliar.
Menurut laporan itu, ada dua sumber yang membenarkan bahwa dalam beberapa minggu setelah rencana IPO Ant Financial diblokir pihak berwenang, Jack Ma setidaknya 2 kali meminta untuk bertemu dengan dua tokoh kunci di lingkaran Xi Jinping, tetapi keduanya menolak.
Sebuah sumber pemerintah mengatakan bahwa, miliarder itu kemudian menulis surat langsung yang ditujukan kepada Xi Jinping pada awal tahun ini, yang menyatakan bahwa dirinya bersedia mengabdikan sisa hidupnya demi pendidikan pedesaan di Tiongkok.
South China Morning Post, media yang dimiliki Alibaba, mengutip informasi dari seseorang yang mengetahui rencana perjalanan Jack Ma pada bulan Oktober melaporkan bahwa Jack Ma mengunjungi Eropa untuk melakukan “inspeksi pertanian dan teknis terkait dengan masalah lingkungan”.
Pekan lalu, South China Morning Post juga menerbitkan foto Jack Ma yang mengenakan jubah putih dengan pot bunga di tangannya. Laporan itu mengatakan bahwa Jack Ma akan terus mengunjungi infrastruktur pertanian di Eropa, perusahaan yang bergerak di sektor pemuliaan tanaman serta lembaga-lembaga penelitian. (sin)