Frank Fang
Sejumlah anggota kongres AS tiba di Taiwan dengan pesawat militer pada 9 November 2021. Ini menandai kunjungan delegasi AS yang ketiga ke pulau yang memiliki pemerintahan sendiri sejakĀ Joe Biden menjabat pada Januari lalu.
Pada saat penulisan berita ini, masih tidak diketahui siapa anggota parlemen AS dan berapa banyak yang berada di Taiwan. Kunjungan mendadak itu pertama kali dikonfirmasi oleh kementerian luar negeri Taiwan, sebelum Pentagon mengonfirmasinya beberapa jam kemudian selama briefing.
āKunjungan delegasi Kongres ke Taiwan cukup rutin, tidak jarang mereka dibawa dengan pesawat militer AS,ā kata juru bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan, Selasa 9 November.
Kirby menggambarkan kunjungan itu sebagai āpraktik normalā oleh pemerintah AS di bawah Undang-Undang Hubungan Taiwan (TRA), undang-undang AS yang mengharuskan Washington untuk menyediakan Taiwan dengan peralatan militer untuk pertahanan diri.
Saat ini, Washington dan Taipei bukanlah sekutu diplomatik formal.
Menurut media Taiwan, para anggota kongres tiba dengan pesawat angkut militer Clipper C-40 AS.
Rezim Tiongkokāyang melihat Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan menentang pemerintah dan organisasi internasional yang melakukan kontak resmi dengan pemerintah Taiwanāmarah atas kunjungan tersebut.
Tan Kefei, juru bicara kementerian pertahanan rezim, mengutuk kunjungan tersebut dan menuduh Amerika Serikat “sangat mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok,” demikian dalam sebuah pernyataan tertulis.
Tan juga mengancam Partai Progresif Demokratik Taiwan, memperingatkan bahwa mereka tidak boleh membuat “penilaian yang salah” atau ” hanya akan membawa bencana serius ke pulau itu.”
Pada hari Selasa itu, militer Tiongkok mengumumkan bahwa mereka baru-baru ini menggelar latihan militer. Menurut media pemerintah Tiongkok, Komando Teater Timur militer Tiongkok, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), mengumumkan bahwa mereka menggelar “patroli kesiapan tempur” di dekat Selat Taiwan, perairan sempit yang memisahkan Tiongkok dan Taiwan.
Rezim TIongkok mengancam perang melawan Taiwan. Pada Oktober lalu, menteri pertahanan Taiwan memperingatkan bahwa Tiongkok akan mampu menggelar invasi ke pulau itu pada tahun 2025.
Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan juga melaporkan aktivitas PLA pada Selasa. Disebutkan bahwa enam unit pesawat militer Tiongkok, termasuk empat jet tempur J-16, memasuki zona identifikasi pertahanan udara pulau itu pada 9 November.
Sebagai respon, Taiwan mengerahkan jet tempur, mengeluarkan peringatan radio, dan mengerahkan sistem rudal pertahanan udara untuk memantau pesawat tempur PLA.
Sikap penghasut perang Tiongkok diulangi di media yang dikelola pemerintahan negara itu. Pada 10 November, corong media Partai Komunis Tiongkok, CTGN, cabang internasional dari CCTV , menyatakan bahwa āTiongkok terus meningkatkan kesiapan tempur dan kemampuannya untuk mendukung keinginannya di pulau itu dengan ancaman kekuatan,ā demikian tercantum dalam artikel komentar tentang kunjungan anggota parlemen AS.
āAS mungkin bersedia untuk mendaratkan pesawat di pulau itu untuk postur, tetapi apakah AS siap untuk berkomitmen pada perang yang menghancurkan untuk menyelamatkannya?ā tambah bunyi artikel itu.
Pada 27 Oktober, Biden mengatakan kepada para pemimpin Asia Timur di sebuah pertemuan puncak bahwa Amerika Serikat memiliki komitmen ākokohā terhadap Taiwan.
Perdana Menteri Taiwan, Su Tseng-chang, ketika ditanya oleh wartawan lokal tentang kunjungan pada 10 November, mengatakan bahwa āTaiwanāAS memiliki hubungan sangat penting,ā tanpa memberikan rincian kunjungan AS.
Delegasi AS pertama yang mengunjungi Taiwan sejak 20 Januari terjadi pada April lalu, ketika mantan Senator AS Chris Dodd (D-Conn.) dan mantan Wakil Menteri Luar Negeri Richard Armitage dan James Steinberg mengunjungi pulau itu.
Kemudian pada Juni, delegasi kongres yang terdiri dari tiga senatorāTammy Duckworth (D-Ill.), Christopher Coons (D-Del.), dan Dan Sullivan (R-Alaska)āmengunjungi Taiwan untuk mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menyumbangkan 750.000 dosis vaksin COVID -19Ā ke pulau itu. Mereka tiba di Taiwan dengan pesawat angkut milter AS C-17. (asr)