Li Lan – NTD
Ketika orang-orang menikmati pertemuan yang meriah, varian baru COVID-19 yang dianggap paling kuat sejauh ini telah menyebabkan dunia panik. Pasar saham globalĀ benar-benar memenuhi “Black Friday”, dan banyak negara-negara telah mengeluarkan pembatasan perjalanan darurat satu demi satu.
Pada (26/11), strain varian terbaru Afrika Selatan “B.1.1.529” diberi nama “Omicron” oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).Ā Terdapat 32 mutasi protein lonjakan, dua kali lebih banyak dari varian Delta. Dikarenakan penyebaran virus yang sangat cepat di Botswana, Afrika Selatan, otoritas Afrika Selatan mengeluarkan peringatan pada (25/11) tentang virus varian baru. Dalam waktu 24 jam, kasus yang dikonfirmasi telah dilaporkan di Belgia, Israel, Hong Kong dan tempat-tempat lain.Ā
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan, Varian baru ini telah menarik perhatian internasional yang besar. Ia mengatakan situasi adalah situasi yang berkembang pesat, dan masih ada tingkat ketidakpastian yang tinggi. Tanda-tanda awal menunjukkan bahwa varian ini mungkin lebih menular daripada varian Delta. Sedangkan, vaksin saat ini mungkin tidak efektif melawannya. Ini juga dapat mempengaruhi efektivitas metode pengobatan utama saat ini, “terapi Coktail antibodi.”
Setidaknya sebanyak 19 negara, termasuk Inggris Raya, Amerika Serikat, dan Jepang, menerbitkan larangan perjalanan yang ditargetkan di banyak negara di Afrika Selatan. Uni Eropa juga menangguhkan penerbangan ke dan dari negara-negara yang terkena dampak di Afrika Selatan.
Kasus “Omicron” pertama di Belgia yang dikonfirmasi di Uni Eropa, mengumumkan bahwa bar, kafe, dan restoran harus ditutup pada pukul 11 āāmalam, dan klub malam serta klub lainnya akan ditutup kembali.
Pada hari Jumat tanggal 26 November, pasar saham global memenuhi pernyataan “Black Friday” karena perkembangan pesat varian baru. Indeks saham utama tersungkur. Investor khawatir pemulihan ekonomi akan lenyao dibandingkan epidemi sebelumnya.
Selain itu, harga minyak di pasar minyak mentah internasional juga turun tajam, minyak mentah Brent yang menjadi patokan pasar turun 12% pada Jumat 26 November, menjadi US$72,72 per barel.
Maria Van Kerkhove, Technical Lead for COVID-19, WHO’s Health Emergencies Project: mengatakan, banyak penelitian sedang dilakukan di Afrika Selatan dan negara-negara lain untuk lebih menggambarkan penyebaran, tingkat keparahan, dan respons terhadap penanganan pandemi seperti diagnosis, pengobatan, dan vaksin.ā
WHO juga mendaftarkan virus baru ini “Omicron” sebagai variant of concern (VOC). (hui)