oleh Zhang Ting
Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) telah menyelesaikan rencana akhir untuk menerapkan undang-undang baru yang memungkinkan perusahaan-perusahaan asing yang tidak mematuhi peraturan audit yang ditentukan SEC untuk angkat kaki atau dilarang melakukan transaksi saham di bursa efek AS
Komisi Sekuritas dan Bursa AS SEC mengeluarkan pernyataan pada pada Kamis 2 Desember 2021, bahwa komite telah meloloskan amandemen terkait persyaratan yang perlu diajukan dan pengungkapan yang diperlukan perusahaan asing oleh auditor AS, sehingga Undang-Undang Akuntabilitas Perusahaan Asing (Holding Foreign Companies Accountable Act. HFCAA) dapat segera diberlakukan.
SEC menyatakan bahwa perusahaan Tiongkok yang terdaftar di bursa saham AS harus mengungkapkan, apakah mereka dimiliki atau dikendalikan oleh entitas pemerintah dan memberikan bukti inspeksi audit mereka.
Tidak seperti banyak negara lainnya, Pemerintah Tiongkok tidak mengizinkan agen akuntansi SEC, yakni Dewan Pengawas Akuntansi Perusahaan Publik (Public Company Accounting Oversight Board. PCAOB) untuk mengawasi auditnya. Regulator khawatir bahwa kurangnya pengawasan akan menempatkan investor AS pada risiko yang tidak semestinya.
“Jika Anda ingin menerbitkan sekuritas publik di Amerika Serikat, perusahaan yang mengaudit akun Anda harus diperiksa oleh PCAOB”, kata Ketua SEC Gary Gensler dalam sebuah pernyataan.
“Meskipun lebih dari 50 yurisdiksi telah bekerja sama dengan PCAOB untuk memungkinkan yang terakhir melakukan pengawasan yang diperlukan, tetapi 2 yurisdiksi yang tidak bersedia melakukannya, yaitu Tiongkok dan Hongkong”.
Gary Gensler juga mengatakan : “Aturan terakhir ini semakin memperkuat mandat yang ditetapkan oleh Kongres dan menjadi inti dari misi SEC untuk melindungi investor. Komite dan PCAOB akan terus bekerja sama untuk memastikan bahwa auditor perusahaan asing yang memasuki pasar modal AS mematuhi aturan kami. Kami berharap pemerintah asing bersedia bekerja sama dengan PCAOB dan mengambil tindakan untuk memungkinkan hal ini terealisasi”.
Jika PCAOB gagal mengaudit laporan yang diwajibkan perusahaan selama 3 tahun berturut-turut, HFCAA memberi wewenang kepada SEC untuk melarang perusahaan tersebut berdagang di Amerika Serikat dan melakukan delisting dari bursa.
Aturan baru SEC menetapkan bagaimana regulator akan menentukan perusahaan yang perlu terkena delisting dan prosedur untuk mengeluarkan perusahaan yang tidak patuh dari bursa. Ini adalah perkembangan terbaru dalam pertempuran antara pejabat keuangan AS dan Tiongkok.
Peraturan baru ini dapat mengakibatkan lebih dari 200 perusahaan dikeluarkan dari bursa AS. Amerika Serikat dan Tiongkok telah lama menemui jalan buntu terkait dengan masalah perolehan laporan audit tentang perusahaan Tiongkok. Pemerintah Tiongkok menolak untuk mengizinkan inspektur PCAOB meninjau hasil audit perusahaan Tiongkok, seperti Alibaba dan Baidu yang go public di bursa AS.
Pada 29 Juni 2020, perusahaan Tiongkok Luckin Coffee resmi ditangguhkan perdagangan sahamnya dari bursa Nasdaq dan memasuki proses delisting. Beberapa bulan sebelumnya, Luckin Coffee mengaku telah memalsukan laporan pendapatan dan pengeluaran.
Penipuan akuntansi ini telah membuat banyak anggota parlemen AS lebih bertekad untuk menerapkan standar audit lebih ketat terhadap perusahaan asing yang go public di AS, khususnya perusahaan-perusahaan Tiongkok. (sin)