Jika Perang AS-Tiongkok Meletus, Angkatan Darat AS Akan Memainkan Dua Peran Utama

Jin Shi – NTD

Sekretaris Angkatan Darat AS Christine Wormuth pada Rabu (1/12/2021) mengatakan militer AS harus memperkuat kemampuan pencegahannya untuk menghalangi ambisi Beijing.

Christine Wormuth adalah Sekretaris Angkatan Darat wanita pertama dalam sejarah Amerika Serikat, menghadiri Forum Online Think Tank Washington untuk membahas menghadapi tantangan  Tiongkok dari perspektif Angkatan Darat AS.

“Jelas, departemen kami sekarang memiliki banyak diskusi untuk menangani berbagai pelanggaran  Tiongkok terhadap Taiwan,” ujarnya. 

Wormuth mengatakan begitu konflik antara Tiongkok dan Amerika Serikat meletus, Angkatan Darat AS dapat memainkan dua peran unik. Salah satunya adalah memberikan dukungan logistik darat untuk layanan lain dan lainnya adalah untuk menerapkan serangan rudal jarak jauh.

Ia juga mengatakan, Gabungan angkatan laut, darat dan udara akan tersebar di seluruh wilayah. Pihaknya akan beroperasi di banyak pangkalan yang berbeda. Ini melibatkan pendistribusian pasokan, amunisi serta bahan bakar.

 “Saya pikir Angkatan Darat sangat cocok untuk melakukan ini. Dalam hal serangan, kami akan membawa kemampuan serangan presisi jarak jauh, seperti serangan rudal anti-kapal, sehingga tentara pasti akan memainkan peran ofensif di Pasifik,” katanya. 

Departemen Pertahanan AS merilis Military and Security Developments Involving the PRC atau  Laporan tentang Kekuatan Militer Tiongkok pada bulan November, yang menyatakan bahwa Beijing pada awalnya mungkin memiliki kemampuan serangan nuklir “tiga serangkai”.

Wormuth menegaskan tugas paling penting bagi Amerika Serikat saat ini adalah memperkuat pencegahannya untuk mengimbangi Tiongkok.

Menurut dia, strategi terbaik adalah memastikan bahwa pencegahan pihaknya cukup kuat. Mungkin Xi Jinping berpikir untuk menyatukan kembali Taiwan dengan paksa setiap hari, dan harus membuatnya tidak berani bertindak gegabah mulai sekarang.

Menanggapi provokasi Beijing di Selat Taiwan dan militerisasi Laut Cina Selatan, Wormuth menyebutkan bahwa di masa depan, ia dapat memperluas pasukan dan pangkalannya di Asia Tenggara untuk merespons.

Pejabat pertahanan dan komandan militer AS telah berbicara secara intensif dalam beberapa hari terakhir untuk waspada terhadap ancaman militer Tiongkok.

Pada Kamis (2/12/2021), Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Korea Selatan Suh Wook menggelar pertemuan keamanan tahunan AS-Korea Selatan di Seoul. Austin secara khusus menyebutkan pengembangan senjata hipersonik beijing.

Austin mengatakan dirinya ingin menunjukkan bahwa kecepatan hipersonik adalah sebuah kemampuan, tetapi tentu saja itu bukan satu-satunya kemampuan yang akan dikembangkan oleh  Tiongkok. 

“Tugas saya adalah memastikan bahwa kita dapat menahan setiap dan semua ancaman secara lebih luas, ” ujar Austin. 

Sementara itu, sekretaris Angkatan Udara AS Frank Kendall  mengatakan bahwa pada minggu ini Tiongkok terlibat dalam perlombaan senjata dengan Amerika Serikat dalam senjata hipersonik, dan Tiongkok  secara aktif terlibat.

Pakar Tiongkok Bates Gill menilai “klaim Tiongkok bahwa sistem hipersonik yang mereka kembangkan tidak akan memiliki kemampuan nuklir, tetapi pejabat militer AS percaya yang sebaliknya adalah benar.”

Belum lama ini, Departemen Pertahanan AS mengumumkan “global posture review”.  Ancaman  Tiongkok ditempatkan dalam laporan utama. (hui)