Indonesia dan Vietnam Bekerja Sama dengan Rusia Mengeksploitasi Minyak di Laut Tiongkok Selatan

ETIndonesia- Masalah pengeboran minyak di perairan Laut Tiongkok Selatan yang masih dipersengketakan antara  Tiongkok dengan Indonesia telah memicu ketegangan selama beberapa bulan. Pengeboran terkait didanai oleh perusahaan minyak milik negara Rusia. Perusahaan milik negara tersebut sebelumnya telah bekerja sama dengan Vietnam untuk mengeksploitasi minyak di perairan yang disengketakan antara  Tiongkok dengan Vietnam.

Reuters sebelumnya melaporkan bahwa selama pihak Indonesia melakukan pengeboran 2 sumur minyak di Blok Tuna di Laut Natuna antara Juni hingga November tahun ini, pihak berwenang Tiongkok mengklaim bahwa pengeboran berada dalam apa yang mereka gambarkan sebagai “9 garis terputus-putus” yang merupakan wilayah laut mereka, dan mengirim kapal penjaga pantai ke lokasi pengeboran untuk menghadapi kapal penjaga pantai Indonesia selama beberapa bulan.

Laporan media Rusia menyebutkan bahwa, raksasa energi milik negara Rusia ‘Zarubezhneft’ memiliki setengah dari saham Blok Tuna. Kedua sumur yang sedang dieksplorasi ini semuanya didanai oleh perusahaan tersebut.

Sergei Kudryashov, presiden ‘Zarubezhneft’ pernah mengatakan bahwa ia berencana untuk membangun grup baru ladang minyak dan gas di Laut Tiongkok Selatan, berdasarkan beberapa ladang minyak dan gas yang dimiliki oleh perusahaan di Vietnam dan Indonesia.

Jarak Blok Tuna milik Indonesia dengan Blok 06-1 milik Vietnam hanya sekitar 108 kilometer. ‘Zarubezhneft’ memiliki ladang minyak di Blok 06-1 dan beberapa blok lain yang dikuasai Vietnam. Beberapa blok ini termasuk Blok 06-1 terletak di dalam “9 garis terputus-putus” yang diklaim sebagai wilayah Tiongkok.

Ladang minyak Vietnam ini sebelumnya berafiliasi dengan raksasa energi Rusia lainnya ‘Rosneft’. Tetapi akibat protes dari pihak berwenang Tiongkok, ‘Rosneft’ akhirnya menjual seluruh bisnis eksplorasi minyak dan gas  lepas pantai di Vietnam kepada ‘Zarubezhneft’ pada tahun ini, mengingat ia adalah pemasok utama minyak Rusia ke pasar Tiongkok. Karena ‘Zarubezhneft’ tidak memiliki hubungan bisnis dengan Tiongkok, jadi lebih mempersulit Tiongkok untuk menggunakan ancaman demi kepentingan mereka.

Rusia dan Vietnam sudah lama bekerja sama di perairan Laut Tiongkok Selatan, dan kini Rusia menggandeng Indonesia.

Selain mengembangkan sumber daya minyak dan gas di Laut Tiongkok Selatan, Rusia juga memperkuat kerja sama dengan Indonesia di bidang lain, termasuk menjual senjata dan peralatan militer seperti pesawat tempur Su-35 ke Indonesia. 

Baru-baru ini, Rusia dan Indonesia bersama-sama memimpin dan menggelar latihan militer maritim bersama pertama antara Rusia dengan ASEAN di Selat Malaka. (sin)

Sumber : NTDTV.com

FOKUS DUNIA

NEWS