oleh Qiao An
Pada 9 Desember Irak mengumumkan bahwa militer AS secara resmi mengakhiri operasi anti-terorisme di dalam negeri Irak. Di kemudian hari, pasukan koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat akan berubah peran menjadi penasihat.
Mayor Jenderal Saad Maan, Kepala Unit Urusan Keamanan dan Media Kementerian Dalam Negeri Irak mengatakan : “Menurut hasil yang disepakati dengan suara bulat, bahwa pasukan koalisi akan menyelesaikan transisi ke misi non-tempur pada akhir tahun ini”.
Militer AS secara resmi mengakhiri operasi militernya di Irak, ini berarti bahwa militer Irak akan memikul semua tanggung jawab untuk memerangi organisasi teroris Islamic State di hari-hari mendatang, dan AS hanya akan bertindak sebagai penasihat dan pendukung teknis.
Hari Kamis, Pentagon mengatakan bahwa masih ada sekitar 2.500 orang tentara AS yang berada di Irak. (sin)