Sebuah truk tangki BBM terbalik pada Selasa (14/12/2021) pagi di Cap Haitien, kota terbesar kedua di Haiti. Ketika orang-orang berebutan mengisi tumpahan minyak, tiba-tiba tangki meledak dan kobaran api menewaskan 62 orang dalam penjarahan minyak dan “sekitar 40” rumah di dekatnya terbakar.
Awalnya diketahui sebuah truk tangki BBM melaju untuk menghindari kenderaan motor sebelum hilang kendali dan terbalik. Departemen pertahanan sipil Haiti mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Setelah kecelakaan itu, orang-orang mengambil kesempatan untuk mengisi minyak dengan wadah yang didapatkan sementara. Ledakan mengerikan itu menyebabkan korban serius dan kerusakan material.”
Wakil Walikota Patrick Almonor mengatakan bahwa sekitar 40 rumah di dekatnya rusak, tetapi tidak ada informasi rinci tentang berapa banyak orang yang tewas dalam rumah tersebut.
“Sampai sekarang, kami telah menghitung ada 62 kematian,” ujarnya.
Pihak berwenang juga masih mencari korban di lokasi.
Almonor menggambarkan adegan mengejutkan di lokasi ledakan, dia mengatakan bahwa dia melihat puluhan orang “terbakar hidup-hidup” dan “identitas mereka tidak lagi dapat diidentifikasi.”
Laporan CBS menyebutkan bahwa bangkai truk yang hangus dan bangunan di sekitarnya terbakar dalam ledakan itu, meninggalkan sisa-sisa hitam akibat terbakar.
Tempat kejadian dipadati orang-orang dan beberapa korban tewas dimasukkan ke dalam kantong jenazah dan diletakkan di jalan.
Sedangkan korban terluka dikirim ke rumah sakit satu demi satu, membuat Rumah Sakit Universitas Justinien penuh sesak.
Kantor berita AFP mengutip pernyataan dari seorang perawat di rumah sakit yang mengatakan pihaknya tidak memiliki kemampuan untuk merawat begitu banyak pasien dengan luka bakar yang parah.”
“Kami mungkin tidak dapat menyelamatkan mereka semua,” ujarnya.
Sedangkan seorang dokter berkata: “Area luka bakar mereka melebihi 60%.”
Perdana Menteri Haiti, Ariel Henry, langsung menuju ke tempat kejadian dan pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi beberapa yang terluka. “Saya sedih melihat beberapa rekan senegara dalam kondisi kritis,” katanya.
Henry mengatakan dalam sebuah cuitaan mengatakan bahwa dia bersama “anggota keluarga yang berduka.”
Di Port-au-Prince, ibu kota Haiti, jaringan pipa minyak dikendalikan oleh kelompok geng. Kini terjadi kelangkaan BBM dan menjadi komoditas yang langka. (hui)