Sebanyak 48 orang yang berada di kapal pesiar Royal Caribbean Symphony of the Seas dinyatakan positif COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus Komunis Tiongkok, meskipun Royal Caribbean mengharuskan semua penumpang berusia 12 tahun ke atas untuk menunjukkan bukti vaksinasi ketika menaiki kapal.
Operator pelayaran mengatakan pada Minggu (19/12/2021) mengatakan bahwa setiap orang yang dites positif COVID-19, langsung dikarantina. Enam orang lainnya yang dites positif turun dari kapal ketika berlabuh di Florida dan dibawa pulang.
Penumpang yang dites positif COVID-19 memiliki gejala ringan atau tanpa gejala, kata juru bicara Royal Caribbean, Lyan Sierra-Carro mengkonfirmasi kepada media lokal.
“Kami diberitahu oleh (CDC) bahwa seorang tamu di kapal pesiar 4 Desember kami dinyatakan positif dan diidentifikasi sebagai Omicron, mereka (CDC) meminta kami untuk memberi tahu para tamu yang berlayar, yang mana berakhir hari ini, dan yang sekarang,” tambah Sierra-Caro dalam sebuah pernyataan kepada outlet.
Tidak jelas apakah ada anak di bawah usia 12 tahun di atas kapal. The Epoch Times telah menghubungi Royal Caribbean untuk memberikan komentar.
Menurut pernyataan yang diterbitkan di situs web Royal Caribbean, para tamu yang berusia 12 tahun ke atas harus menunjukkan bukti bahwa mereka telah divaksinasi untuk COVID-19 untuk memulai pelayaran.
“Semua tamu Royal Caribbean yang berusia 12 tahun ke atas harus menunjukkan bukti vaksinasi COVID-19, dengan dosis terakhir vaksin mereka diberikan setidaknya 14 hari sebelum berlayar. Anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun yang telah divaksinasi dapat menunjukkan bukti vaksinasi lengkap dan mengikuti protokol untuk tamu yang divaksinasi,” kata Royal Caribbean.
Pernyataan pihak kapal pesiar menambahkan: “Setiap rejimen tamu harus menyertakan setidaknya dua dosis vaksin kecuali jika tamu menerima vaksin Johnson & Johnson dosis tunggal. Panduan ini sesuai dengan CDC AS, dan tidak ada pengecualian yang akan dibuat, bahkan jika negara tempat tinggal tamu mengizinkan rejimen sekali pakai untuk vaksin dua dosis.”
Dalam sebuah pernyataan, CDC mengonfirmasi bahwa pihaknya mengetahui wabah di Royal Caribbean International (RCI) dan “bekerja dengan RCI untuk mengumpulkan lebih banyak informasi tentang kasus dan kemungkinan paparan, dan RCI akan mengumpulkan spesimen dari pelayaran saat ini untuk pengurutan genom.”
Sierra-Caro mengatakan bahwa perjalanan kapal pesiar di masa depan tidak terdampak oleh wabah tersebut.
Sebelumnya pada Desember, kasus COVID-19 dilaporkan di kapal pesiar Norwegian Cruise Lines, menurut Departemen Kesehatan Lousiana. Kapal pesiar Norwegian Breakaway telah meninggalkan New Orleans pada 28 November, berhenti di Meksiko, Honduras, dan Belize.
Norwegian Cruise Lines mengatakan pada saat itu bahwa mereka mengharuskan semua orang di kapal untuk divaksinasi penuh. (asr)