Li Mei dan Lin Yi
Pada Sabtu (18/12/2021) dengan pengecualian daratan Tiongkok, lebih dari 273 juta orang di seluruh dunia didiagnosis dengan COVID-19, dan sekitar 5,34 juta orang meninggal dunia. AS luncurkan aturan ‘test to stay’ bagi pelajar di sekolah. Prancis membatasi masuknya pelancong Inggris pada Sabtu 18 Desember, dan Paris membatalkan pertunjukan kembang api Tahun Baru di Champs-Elysées.
Direktur Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Dr. Rochelle Walensky, merilis strategi baru AS pada Jumat 17 Desember yakni ‘test to stay’ bagi para pelajar.
Ia menjelaskan, ‘test to stay’, memungkinkan pelajar yang tidak divaksinasi untuk tetap bersekolah jika mereka menjadi kontak erat dengan yang terpapar COVID-19 selama hasilnya tesnya negatif, sehingga mereka bisa bersekolah dan tidak bolos sekolah karena aturan karantina di rumah.”
Menurut data CDC, sekitar 12 persen anak-anak usia 5 hingga 11 tahun di AS divaksinasi lengkap dan sekitar 53 persen anak-anak usia 12 hingga 17 tahun divaksinasi lengkap untuk COVID-19.
Di bawah kebijakan baru yang diumumkan oleh CDC, agar anak-anak tetap bersekolah, diperlukan dua tes negatif dalam seminggu setelah terpapar COVID-19.
Test-to-Stay juga mencakup promosi vaksinasi siswa dan staf yang memenuhi syarat, mewajibkan setiap orang berusia 2 tahun ke atas untuk mengenakan masker di dalam sekolah dan fasilitas sekolah, menjaga jarak antara pelajar, tes skrining, ventilasi, cuci tangan, dan tinggal di rumah saat sakit. Badan tersebut juga merekomendasikan agar anak-anak yang memenuhi syarat harus divaksinasi.
Penelitian menunjukkan COVID-19 jauh lebih ringan pada anak-anak. CDC dalam pembaruan terbarunya mengatakan bahwa 236 anak berusia 0 hingga 4 tahun meninggal dunia, sedangkan sekitar 535 anak berusia 5 hingga 18 meninggal dunia selama pandemi. Hingga 9 Desember, sekitar 7,2 juta anak dinyatakan positif COVID-19 hingga saat ini.
Dalam beberapa hari terakhir, Detroit dan Washington DC, mengumumkan penutupan sekolah karena tingkat penularan COVID-19 yang tinggi. Sekolah-sekolah di Maryland dan Missouri juga mulai menutup sekolah, setidaknya satu sekolah di New York City juga ditutup.
Secara bersamaan, beberapa universitas seperti Cornell, Princeton, dan Stanford juga mengumumkan diterapkannya kuliah online.
Sementara itu, Rochelle Walensky mengatakan, virus varian baru Omicron telah menyebar setidaknya ke 39 negara bagian di Amerika Serikat dan 77 negara di seluruh dunia.
Selain itu, Universitas Cornell yang terkenal di New York telah melaporkan 1.442 kasus yang dikonfirmasi minggu ini. Cornell University mengirimkan 115 sampel positif untuk pengurutan genom, yang semuanya diidentifikasi sebagai varian Omicron.
Setelah mandat vaksinasi administrasi Biden terhadap perusahaan dengan lebih dari 100 orang ditangguhkan pada bulan November oleh Pengadilan Banding Federal, Pengadilan Banding lainnya, Pengadilan Banding Federal untuk Sirkuit Keenam, memutuskan pada Jumat untuk melanjutkan perintah tersebut.
Namun demikian, karena mandat ini menimbulkan banyak kontroversi, gugatan hukum ini juga bisa sampai ke Mahkamah Agung.
Perdana Menteri Prancis, Jean Castex memperingatkan pada Jumat 17 Desember bahwa ratusan kasus Omicron telah terdeteksi di Prancis, sementara lebih dari 90.000 kasus dikonfirmasi di negara tetangga Inggris pada hari itu.
Ia juga mengatakan, hal demikian yang menjadi sebab untuk menerapkan pembatasan dan tindakan pencegahan baru bagi orang-orang yang tiba di Prancis dari Inggris.
Mulai Sabtu 18 Desember, Prancis telah melarang perjalanan yang tidak esensial ke dan dari Inggris Raya. Pelancong Inggris ke Prancis harus memberikan sertifikat tes negatif dalam waktu 24 jam. Setelah tiba, mereka harus dikarantina selama 48 jam. Setelah hasil skrining kedua negatif, karantina bisa dicabut.
Untuk mencegah penyebaran virus, Paris juga membatalkan pertunjukan kembang api Tahun Baru dan perayaan Malam Tahun Baru di Champs Elysées. (hui)