ETIndonesia – Pemerintah mengungkapkan kondisi pasien yang terinfkesi COVID-19 dari varian Omicron di Indonesia. Mereka mayoritas sudah mendapat dua dosis vaksin COVID-19 dan tanpa gejala.
“Sebanyak 74% kasus Omicron sudah divaksin lengkap, 80% tanpa gejala atau bergejala ringan, dan 96% kasus adalah WNI,” demikian dikutip dari situs Kemenkes RI.
Kini kasus Omicron bertambah 21 kasus pada Rabu (29/12/20201) hingga total berjumlah 68 kasus.
Disebutkan juga, berdasarkan data WHO dari penghitungan prediksi peningkatan kasus akibat Omicron dibandingkan dengan Delta dan dengan mempertimbangkan tingkat penularan dan risiko keparahan, maka didapati hasil bahwa kemungkinan akan terjadi peningkatan penambahan kasus yang cepat akibat Omicron.
Akan tetapi diiringi dengan tingkat penggunaan tempat tidur rumah sakit atau ICU yang lebih rendah dibandingkan dengan periode Delta.
Artinya varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi tapi dengan risiko sakit berat yang rendah. Walaupun begitu, masyarakat tetap harus waspada karena situasi dapat berubah dengan cepat.
Oleh karena itu, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan pihaknya mengingatkan kembali untuk menunda perjalanan ke luar negeri bagi para WNI karena resiko penularan yang besar.
Ia juga mengingatkan kehati-hatian warga. Pasalnya, sudah ditemukan terjadinya kasus penularan lokal.
“Perlu menjadi perhatian bahwa kita juga sudah mengidentifikasi kasus transmisi lokal, artinya risiko penularan di masyarakat juga sudah ada,” ujarnya. (asr)