oleh Zhang Ni
Perusahaan profesional dalam bidang zona waktu ‘TimeAndDate’ mengumumkan bahwa tahun 2021 adalah tahun terpendek dalam sejarah, bahkan tahun 2022 mungkin lebih pendek
Petugas sains perusahaan tersebut, Graham Jones mengatakan kepada Newsweek bahwa tahun 2021 adalah 65 milidetik kurang dari tahun rata-rata sebelumnya, karena itu sebagai tahun terpendek dalam catatan sejarah.
Graham Jones mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh perubahan kecepatan rotasi bumi. Biasanya, hari rata-rata adalah 86.400 detik, meskipun panjang setiap harinya tidak selalu persis sama. Bahkan sedikit penyimpangan dalam kecepatan rotasi bumi akan menyebabkan perubahan halus dalam panjang atau pendeknya hari, hanya saja manusia tidak merasakannya.
“Kalau mau dihitung secara cermat panjang setiap hari dalam setahun, Anda akan menemukan bahwa ada hari yang lebih panjang dan ada hari yang lebih pendek, Faktor utama yang mempengaruhi panjang hari adalah orbit bulan dan jarak antara bulan dengan bumi,” kata Jones.
Jones mengatakan bahwa ini hanya berdampak jangka pendek terhadap kecepatan rotasi bumi, dan faktor lain seperti guncangan air di lautan dan pergerakan dalam perut bumi memiliki dampak jangka panjang terhadap kecepatan rotasi bumi. Kita masih tidak cukup memahami faktor-faktor tersebut, sehingga masih sangat sulit untuk memprediksi kecepatan rotasi bumi. Saat ini, kita hanya bisa memprediksi situasinya untuk 6 bulan ke depan.
Jones juga mengatakan bahwa dari catatan evolusi geologis dan catatan pengamatan gerhana matahari, dapat dikatakan bahwa dalam jangka waktu yang lama, kecepatan rotasi bumi seharusnya secara bertahap akan melambat, sehingga menyebabkan waktu dalam setahun secara bertahap menjadi lebih panjang.
“Yang menarik adalah tahun 2020, dimana kecepatan rotasi bumi tiba-tiba bertambah cepat,” kata Jones.
“Meskipun kemudian ia melambat kembali. Tetapi tahun 2021, kecepatan rotasi bumi lebih cepat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. jadi dari situasi ini saya melihat bahwa panjangnya tahun 2022 akan sedikit lebih pendek dari tahun 2021. Meskipun saya belum bisa memastikan,” tambahnya.
Data ini berasal dari International Earth Rotation Service (IERS), sebuah organisasi yang menyediakan standar referensi waktu bagi dunia. Berdasarkan perubahan kecepatan rotasi bumi, organisasi tersebut yang menentukan apakah waktu global perlu disesuaikan dengan menambahkan detik kabisat atau tidak. (sin)